KUTA, KOMPAS.com - Pebalap nasional, Doni Tata Pradita, bangga Indonesia menjadi tuan rumah balapan Internasional secara berturut-turut.
Kendati demikian, Doni Tata melihat ada secuil ironi di balik rasa bangga serta gegap gempita penyelenggaraan ajang balap internasional di Indonesia.
Sebagai informasi, Sirkuit Mandalika baru saja kembali menjadi arena untuk ajang World Superbike (WSBK) 2022.
Sebelumnya, seri WSBK 2021 juga digelar di sana, menyusul kemudian ajang MotoGP 2022 Maret silam.
Doni Tata menyayangkan belum ada rider nasional yang bisa berpartisipasi mewakili Indonesia di ajang balap internasional.
Baca juga: Doni Tata Reuni dengan Sejumlah Tim Balap di WSBK Mandalika
Saat ini bangsa Indonesia disebutnya hanya jadi penonton di rumahnya sendiri.
“Ya bagus ya jadi home race. Tapi, sayangnya belum ada pebalapnya di Superbike,” ujar Doni Tata, pebalap berusia 31 tahun itu.
“Dulu kita ada pebalapnya, yaitu saya. Tapi, belum ada sirkuit di sini, jadi dulu di Sepang Malaysia jadi home race saya. Ini sekarang ada sirkuit tapi tidak ada pebalapnya,” katanya menambahkan.
Secara keseluruhan, Doni Tata melihat Sirkuit Pertamina Mandalika sebagai lintasan balap yang istimewa.
Sebab, Sirkuit Mandalika menyuguhkan pemandangan yang luar biasa indah dengan hamparan bukit luas, ditambah nuansa khas pesisir pantai.
Baca juga: Doni Tata Sebut Hal yang Membuat Sirkuit Mandalika Unik di MotoGP
Hal yang paling sering mengundang komentar adalah masalah perubahan kualitas aspal saat WSBK Mandalika 2022 kali ini.
“Step by step ya. Lima tahun lagi, ini kan baru diaspal, mungkin waktu MotoGP nanti lebih baik lagi ya,” ujar pebalap asal Sleman tersebut.
“Ini kan grade aspal B ya, mungkin strateginya mereka adalah mengejar yang Superbike dulu, begitu mau MotoGP diaspal ulang Itu harapan saya. Karena kemarin dari grade A, malah turun ke grade B,” tuturnya menambahkan.
Doni Tata adalah salah satu pebalap Indonesia yang pernah merasakan kompetisi balap motor level dunia.
Ia berhasil menembus MotoGP 250 cc pada 2007 hingga akhir musim 2008. Ia juga sempat mendapatkan kesempatan mencicipi World Supersport (WSSP) pada 2009.