Keluh Kesah Penjual Merchandise di WSBK Mandalika: Sepi Sekali

KOMPAS.com - Merchandise Valentino Rossi menjadi yang paling dicari oleh penggemar balap Indonesia. Namun, itu terjadi saat MotoGP bulan Maret lalu, bukan di WSBK Mandalika 2022. 

Hal itu diakui Dian selaku koordiantor agen produk tim MotoGP dan VR46 untuk Indonesia saat ditemui Kompas.com di sela-sela ajang WSBK Mandalika, Minggu (13/11/2022) pagi. 

Adapun stan milik Dian menjual pernak-pernik ofisial tim MotoGP termasuk tim balap milik Valentino Rossi, yakni VR46. 

"Yang paling laris Valentino Rossi, tidak ada yang lain," kata Dian menjelaskan. 

Baca juga: Hasil Superpole Race WSBK Mandalika: Toprak Berjaya Lagi, Bautista Ke-4

Ada beragam pernak-pernik yang dijual Dian dan timnya. Kaus dijual dengan kisaran harga Rp 900.000 hingga Rp 1,4 juta. 

Sementara, harga kaus polo lebih mahal mulai dari Rp 1,2 hingga Rp 1,4 juta. Namun, Dian mengatakan, larisnya pernak-pernik Rossi terjadi saat MotoGP Mandalika bulan Maret lalu. 

Untuk saat ini, Dian justru mengeluhkan penjualannya sepi karena penonton World Superbike atau WSBK Mandalika pun tidak seramai saat MotoGP. 

"Kalau MotoGP kemarin mungkin karena baru pertama kali di Indonesia dan orang masih meraba-raba jadi hari pertama (penjualan) masih sepi, hari kedua lumayan, dan ketiga sudah mulai ramai," kata Dian. 

Baca juga: Jadwal Siaran Langsung WSBK Mandalika, Superpole Race dan Balapan Ke-2

"Cuma kalau dibandingkan penjualan di tempat lain kayak Sepang dan Thailand masih jauh. Itu yang MotoGP, kalau WSBK lebih parah. Hari pertama ya ada satu, dua orang," katanya. 

"Hari keduanya sama, paling ada 20 orang. Hari ketiganya kami belum tau. Ini kayaknya lebih bagus. Hari pertama dan kedua kemarin sepi sekali dari pagi. Ini pagi sudah lumayan," ucap dia. 

Dian mengatakan bahwa keuntungannya pun jauh berkurang ketimbang MotoGP Mandalika. 

"Turun jauh omzetnya. Cost kami ke sini bawa masuk barang pakai pajak dan lain-lain, kayaknya tidak menutup," ucap Dian. 

"Tidak apa-apa, pengalaman. Ke depannya kami bisa tahu mau ambil lagi atau tidak," tutur Dian melanjutkan.