Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Kanjuruhan, Profesor di Inggris Soroti Tindakan Polisi

Kompas.com - 06/10/2022, 16:14 WIB
Kevin Topan Kristianto,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.comTragedi Kanjuruhan terus menjadi sorotan dunia. Media berpengaruh asal Amerika Serikat, Washington Post, merupakan media internasional terkini yang menitikberatkan aksi polisi pada laga itu.

Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) kini telah menewaskan 131 orang penonton, sedangkan ratusan lainnya harus mengalami luka-luka.

Washington Post merupakan salah satu media internasional yang turut melakukan investigasi atas kejadian tragis itu.

Menggunakan lebih dari 100 video, foto-foto, dan wawancara 11 korban, Washington Post mengambil kesimpulan bahwa tindakan-tindakan pihak kepolisian di laga tersebut menjadi pemicu tragedi.

"Penembakan setidaknya 40 munisi ke publik dalam periode 10 menit merupakan pelanggaran protokol nasional dan petunjuk panduan keamanan internasional untuk laga sepak bola serta membuat para fans berlarian ke pintu keluar. Amunisi termasuk gas air mata, flash bang, dan cerawat," tulis The Post.

Salah satu penyebab jatuhnya banyak korban jiwa dan luka-luka di markas Arema FC itu adalah ketidaksesuaian prosedur dalam mengamankan massa di stadion.

Pada kejadian tersebut, petugas kepolisian mencoba mengamankan massa yang turun ke lapangan dengan tembakan gas air mata.

Baca juga: Tindak Lanjuti Arahan Jokowi, PSSI Akan Evaluasi Total Sistem Kompetisi Sepak Bola Indonesia

Pihak kepolisian melontarkan gas air mata ke tribune penonton. Parahnya lagi, pintu tribune 13 Stadion Kanjuruhan dalam kondisi tertutup.

Akibatnya, lontaran gas air mata tersebut dibayar mahal. Suporter mengalami sesak napas dan tak sedikit dari mereka jatuh pingsan.

Lebih buruk lagi, gas air mata tersebut memakan korban hingga ratusan penonton yang berlarian mencari jalan keluar.

Profesor Clifford Stott yang mengajar di Universitas Keele, Inggris, turut menyoroti kejadian nahas di Stadion Kanjuruhan tersebut.

Profesor Stott, yang memelajari pemolisian di event-event olahraga, menilai kepolisian Indonesia kurang terlatih dalam pengendalian massa.

Tak hanya itu saja, Stott juga menyoroti manajemen stadion yang buruk.

"Menembakkan gas air mata ke tribune ketika pintu dikunci hampir pasti menjadi penyebab jumlah kematian yang sangat besar," kata Stott seperti dikutip dari Washington Post.

Baca juga: Arema FC Fokus ke Korban, Percaya Penuh pada Proses Investigasi

Lebih lanjut, Stott juga telah melihat rekaman video yang memperlihatkan kondisi Pintu 13 yang penyok akibat usaha para suporter yang hadir untuk membuka paksa pintu tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U17 Putri 2024, Garuda Pertiwi Mawas Diri, Coach Mochi Tak Target Tinggi

Piala Asia U17 Putri 2024, Garuda Pertiwi Mawas Diri, Coach Mochi Tak Target Tinggi

Timnas Indonesia
3 Fakta Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024, Maksimalkan Kans Terakhir

3 Fakta Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024, Maksimalkan Kans Terakhir

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Waspadai Satu Keunggulan Lawan

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Waspadai Satu Keunggulan Lawan

Timnas Indonesia
Link Streaming Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 Malam Ini

Link Streaming Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 Malam Ini

Timnas Indonesia
Viking Persib Ajukan Penangguhan Aturan Larangan Suporter Tandang ke PSSI

Viking Persib Ajukan Penangguhan Aturan Larangan Suporter Tandang ke PSSI

Liga Indonesia
Nominasi Gol Terbaik Piala Asia U23 2024, Ada Rafael Struick dan Witan Sulaeman

Nominasi Gol Terbaik Piala Asia U23 2024, Ada Rafael Struick dan Witan Sulaeman

Timnas Indonesia
Suara Optimisme Jelang Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris

Suara Optimisme Jelang Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris

Timnas Indonesia
Even Offroad Bertajuk IMI X IOF Challenge Akan Bergulir di Kebumen

Even Offroad Bertajuk IMI X IOF Challenge Akan Bergulir di Kebumen

Liga Indonesia
Insiden Air Keras Faisal Halim, Ekstrem dan Kriminal

Insiden Air Keras Faisal Halim, Ekstrem dan Kriminal

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Bidik Kemenangan Penuh Serie Palembang

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Bidik Kemenangan Penuh Serie Palembang

Sports
Kemenpora Dukung Turnamen untuk Pengembangan Bakat Atlet Bulu Tangkis Junior

Kemenpora Dukung Turnamen untuk Pengembangan Bakat Atlet Bulu Tangkis Junior

Sports
Warung Madura di Jersey Madura United

Warung Madura di Jersey Madura United

Liga Indonesia
Prediksi Indonesia Vs Guinea, Permainan Fisikal untuk Lolos Olimpiade

Prediksi Indonesia Vs Guinea, Permainan Fisikal untuk Lolos Olimpiade

Liga Indonesia
Disiram Air Keras, Pemain Malaysia Operasi Cangkok Kulit Senilai Rp 101 Juta

Disiram Air Keras, Pemain Malaysia Operasi Cangkok Kulit Senilai Rp 101 Juta

Liga Lain
Soal Marselino, Shin Tae-yong Minta Maaf

Soal Marselino, Shin Tae-yong Minta Maaf

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com