Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Kanjuruhan, dari Pernyataan Presiden Jokowi hingga Presiden FIFA

Kompas.com - 03/10/2022, 04:59 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Presiden FIFA Gianni Infantino telah menyampaikan pernyataan resmi terkait tragedi memilukan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB bukan hanya sekadar tragedi sepak bola, tetapi sudah merupakan tragedi bangsa.

Laga Arema FC vs Persebaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 sejatinya berjalan lancar dengan skor akhir adalah 3-2 untuk kemenangan tim tamu.

Akan tetapi, beberapa saat setelah pertandingan selesai, kericuhan meledak di Stadion Kanjuruhan.

Kekalahan itu memicu amarah pendukung Arema FC sehingga mereka turun ke lapangan.

Baca juga: Kronologi Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Usai Laga Arema Vs Persebaya

Pihak keamanan mencoba mengamankan situasi dengan menembakkan gas air mata ke bagian bawah pagar pembatas.

FIFA selaku induk sepak bola dunia secara tegas menyatakan bahwa penggunaan gas air mata dilarang pada pertandingan sepak bola.

Hal itu tertuang dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pada Pasal 19 poin b tentang pengawasan penonton yang menyatakan bahwa tidak diperbolehkan mamakai gas air mata dan cerawat. 

Nahasnya, asap gas air mata yang dilontarkan pihak kepolisian mengarah ke tribune dan mengepul di sisi selatan.

Asap tersebut disinyalir menjadi penyebab suporter mengalami sesak napas dan pingsan, hingga memakan korban jiwa.

Berdasarkan data resmi yang didapatkan Kompas.com hingga Minggu (2/10/2022) malam WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat kerusuhan Kanjuruhan adalah 125 orang.

Baca juga: Kesaksian Pemain Persebaya soal Tragedi Kanjuruhan: 5 Menit ke Ruang Ganti Lalu Masuk Barracuda

Jika melihat jumlah korban jiwa, insiden Kanjuruhan menjadi salah satu tragedi terbesar dalam sejarah sepak bola dunia.

Tragedi Stadion Nasional di Peru hingga kini menjadi tragedi paling besar di dunia sepak bola dengan total korban meninggal dunia mencapai 328 orang.

Pengamat sepak bola Tanah Air, Anton Sanjoyo, mengatakan bahwa kerusuhan Kanjuruhan adalah tragedi bangsa, bukan hanya tragedi sepak bola.

"Secara garis besar, ini tragedi sepak bola Indonesia, yang mungkin bukan cuma buat sepak bola, tetapi tragedi bangsa. Karena, ini kan sekarang nomor dua dari sisi jumlah korban dalam sejarah sepak bola," kata Anton kepada Kompas.com, Minggu (2/10/2022) sore.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Liga Inggris
Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Liga Italia
Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Liga Inggris
Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Liga Italia
Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Liga Lain
Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Liga Indonesia
VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

Liga Indonesia
Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Badminton
PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

Timnas Indonesia
Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Liga Italia
Alasan Ten Hag Yakin Akan Bertahan di Manchester United

Alasan Ten Hag Yakin Akan Bertahan di Manchester United

Liga Inggris
Menilik Statistik Perjuangan Timnas U23 Indonesia di Piala Asia-Playoff Olimpiade

Menilik Statistik Perjuangan Timnas U23 Indonesia di Piala Asia-Playoff Olimpiade

Timnas Indonesia
Exco PSSI Ungkap Reaksi Ernando Ari soal Marteen Paes

Exco PSSI Ungkap Reaksi Ernando Ari soal Marteen Paes

Timnas Indonesia
Championship Series: Hindari Sanksi Komdis, Persib Imbau Bobotoh

Championship Series: Hindari Sanksi Komdis, Persib Imbau Bobotoh

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com