Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Piala Dunia 1954: Gelar Perdana Jerman, Keajaiban di Bern

Kompas.com - 25/09/2022, 17:20 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

Sumber FIFA

KOMPAS.com - Piala Dunia 1954 melahirkan Miracle of Bern alias Keajaiban Bern. Jerman (kala itu masih bernama Jerman Barat) meraih gelar juara dunia pertama usai mengalahkan tim favorit Hongaria.

Piala Dunia 1954 yang digelar di Swiss menjadi edisi kelima dari dari turnamen sepak bola terbesar di dunia tersebut.

Setelah pada edisi 1950 diselenggarakan di Amerika Selatan, tepatnya di Brasil, Piala Dunia FIFA kembali ke Eropa.

Swiss menjadi negara ketiga yang menjadi tuan rumah Piala Dunia setelah Italia (1934) dan Perancis (1938).

Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 1934: Awal Kejayaan Italia

Keperkasaan Generasi Emas Hongaria Runtuh di Hadapan Jerman

Piala Dunia 1954 Swiss dilangsungkan pada 16 Juni hingga 4 Juli 1954. Sebanyak enam stadion di enam kota digunakan untuk menggelar turnamen.

Setelah melalui babak kualifikasi, ada 14 tim yang lolos ke putaran final Piala Dunia 1954 yaitu Austria, Belgia, Brasil, Cekoslowakia, Inggris, Perancis, Hongaria, Italia, Korea Selatan, Meksiko, Skotlandia, Turki, Jerman dan Yugoslavia.

Ke-14 tim tersebut bergabung bersama Swiss (tuan rumah) dan Uruguay (juara bertahan).

Dengan 16 tim, Piala Dunia edisi kali ini kembali menggunakan babak penyisihan grup, berbeda dengan turnamen pada 1950 di Brasil.

Akan tetapi, format fase grup Piala Dunia 1954 terbilang sangat unik, berbeda dengan format round robin pada umumnya.

Ke-16 tim dibagi menjadi empat grup dengan masing-masing grup dihuni oleh empat tim.

Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 1938: Gelar Kedua Italia dan Pozzo

Menariknya, empat tim di tiap grup terdiri dari dua tim unggulan dan dua tim non-unggulan.

Uniknya lagi, setipa tim di masing-masing grup hanya melakoni dua pertandingan yaitu melawan tim-tim non-unggulan.

Pada babak penyisihan grup Piala Dunia 1954 juga sudah menggunakan extra time untuk pertandingan yang belum menghasilkan pemenang selama 90 menit waktu normal.

Sistem poinnya juga berbeda yaitu dua poin untuk pemenang dan satu poin bagi masing-masing tim untuk hasil imbang.

Dari fase grup, hanya dua tim teratas yang lolos ke perempat final.

Setelah melewati babak penyisihan grup, tim-tim yang lolos ke perempat final adalah Brasil dan Yugoslavia (Grup 1), Hongaria dan Jerman (Grup 2), Uruguay dan Austria (Grup 3), serta Inggris dan Swiss (Grup 4).

Kala itu, Hongaria yang diperkuat pemain hebat macam Ferenc Puskas dan Sandor Kocsis adalah tim favorit juara.

Pada babak penyisihan grup, Hongaria tampil perkasa dengan melibas Korea Selatan 9-0 dan Jerman 8-3.

Baca juga: 86 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Kisah Magical Magyars, Tim Legenda Hongaria yang Tak Juara Dunia

Saat Hongaria bersua Jerman yang menjadi tim non-unggulan di Grup 2, Sandor Kocsis bahkan bisa mencetak empat gol!

Keperkasaan Hongaria berlanjut di perempat final. Brasil mereka sikat 4-2.

Di semifinal, giliran juara dunia dua kali Uruguay yang menjadi korban Generasi Emas Hongaria. Ferenc Puskas dkk menang 4-2 via extra time dan memastikan tempat di final.

Di lain sisi, Jerman mulai menunjukkan potensi sebagai tim kejutan dengan menang 2-0 atas Yugoslavia dan 6-1 atas Austria di fase gugur.

Partai final Piala Dunia 1954 pun mempertemukan Hongaria dengan Jerman pada laga yang digelar di Stadion Wankdorf, Bern.

Di hadapan sekitar 62.000 penonton yang hadir langsung di Bern, Hongaria unggul cepat dalam tempo delapan menit melalui aksi Ferenc Puskas dan Zoltan Czibor.

Akan tetapi, Jerman juga bisa mencetak dua gol balasan cepat lewat Maximilian Morlock (menit ke-10) dan Helmut Rahn (18').

Kejaiban kemudian terjadi pada menit ke-84. Helmut Rahn mencetak gol keduanya sekaligus membawa Jerman berbalik unggul.

Keunggulan itu bisa dipertahankan hingga pertandingan selesai. Jerman yang pada waktu itu dilatih Sepp Herberger menang 3-2 atas Hongaria.

Bern pun menjadi tempat pesta Jerman yang sukses meraih gelar juara Piala Dunia pertama. Sementara itu, pendukung Hongaria harus rela melihat Generasi Emas mereka runtuh pada pertandingan penentuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

Sports
Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Internasional
Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Liga Champions
Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Internasional
Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Timnas Indonesia
Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas Indonesia
Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com