Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Piala Dunia 1950: Uruguay Juara, Brasil Merana di Maracana

Kompas.com - 23/09/2022, 08:00 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

Sumber FIFA

KOMPAS.com - Uruguay berhasil menjuarai Piala Dunia 1950. La Celeste mengalahkan Brasil di final dan membuat tim tuan rumah merana di Maracana.

Setelah vakum karena adanya Perang Dunia II selepas edisi 1938 di Perancis, Piala Dunia FIFA kembali diselenggarakan di Brasil.

Piala Dunia 1950 Brasil menjadi edisi keempat dari turnamen sepak bola terbesar di dunia tersebut.

Pada 1950, Piala Dunia kembali digelar di Amerika Seletan setelah dua edisi sebelumnya selalu dilangsungkan di Eropa.

Banyak Tim Mundur Sejak Kualifikasi

Format kualifikasi menuju putaran final kembali digunakan pada Piala Dunia 1950.

Akan tetapi, sejumlah negara memutuskan mundur saat kualifikasi.

Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 1930: Edisi Perdana, Tuan Rumah Berjaya

Argentina, Ekuador, dan Peru mundur setelah undian kualifikasi. Sementara itu dari Asia, tiga tim yakni Filipina, Burma (Myanmar), dan Indonesia juga mundur.

Alhasil, Piala Dunia 1950 hanya diikuti oleh 13 tim yakni Brasil (tuan rumah), Italia (juara 1938), Uruguay (juara 1930), Bolivia, Chile, Meksiko, Paraguay, Spanyol, Swedia, Swiss, Amerika Serikat, dan Yugoslavia.

Piala Dunia 1950 juga menggunakan format berbeda dari tiga edisi sebelumnya.

Tuan rumah Brasil mengusulkan agar turnamen digelar menggunakan format round-robin untuk memaksimalkan pertandingan dan penjualan tiket.

Pada putaran pertama, ke-13 tim dibagi menjadi empat grup dengan Grup 3 berisi tiga tim dan Grup 4 hanya dua tim.

Air Mata Brasil di Maracana

Setelah melalui pertandingan putaran pertama, empat tim yang tampil sebagai juara masing-masing grup adalah Brasil (Grup 1), Spanyol (Grup 2), Swedia (Grup 3), dan Uruguay (Grup 4).

Keempat tim itu kemudian diadu lagi pada putaran final juga dengan format round-robin.

Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 1934: Awal Kejayaan Italia

Pada matchday pertama, Uruguay bermain imbang 2-2 dengan Spanyol dan Brasil melibas Swedia 7-1.

Kemudian pada matchday kedua, Brasil kembali menang besar yakni 6-1 atas Spanyol. Sementara itu, Uruguay menang susah payah 3-2 atas Swedia.

Matchday ketiga menjadi laga penentuan dua tim yang berpeluang juara yakni Brasil dan Uruguay.

Brasil cuma butuh hasil imbang untuk menjadi juara, sedangkan Uruguay harus memenangkan laga jika ingin kembali mengangkat trofi Jules Rimet.

Laga penentu juara Brasil vs Uruguay itu digelar di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, dengan dihadiri oleh 173.850 penonton. Jumlah yang hingga kini menjadi rekor penonton final Piala Dunia terbanyak.

Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 1938: Gelar Kedua Italia dan Pozzo

Dukungan mutlak dari penonton plus "hanya" membutuhkan hasil imbang, laga itu seharusnya menguntungkan Brasil.

Akan tetapi, tragedi menimpa kubu tuan rumah. Brasil kalah 1-2 dari Uruguay.

Keunggulan Brasil lewat gol Albino Friaca bisa dibalas Uruguay melalui aksi Juan Schiaffino dan Alcides Ghiggia.

Dikisahkan, Stadion Maracana dengan ratusan ribu penonton yang sebelumnya riuh mendadak sunyi senyap bagai upcara pemakaman ketika wasit asal Inggris, George Reader, meniup peluit panjang tanda selesainya laga.

Sebuah tragedi sepak bola Brasil yang kemudian dikenal sebagai Maracanazo.

Di sana, di Maracana, Uruguay berjaya meraih gelar juara Piala Dunia kedua mereka. Sementara itu, mimpi Brasil meraih trofi juara dunia pertama hancur terkubur bersama air mata rakyatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

Sports
Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Internasional
Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Liga Champions
Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Internasional
Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Timnas Indonesia
Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas Indonesia
Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korsel: Peningkatan Kecepatan Pemain Jadi Fokus Latihan

Indonesia Vs Korsel: Peningkatan Kecepatan Pemain Jadi Fokus Latihan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com