BANDUNG, KOMPAS.com - Prawira Bandung gagal melaju ke final Indonesian Basketball League (IBL) 2022 usai kalah di gim kedua semifinal oleh Satria Muda Pertamina Jakarta dengan skor akhir 54-74.
Kemenangan Satria Muda dari Prawira Bandung di GOR C-Tra Arena Bandung Minggu (21/8/2022) sore membuat SM menang 2-0 dalam sistem best of three.
Prawira Bandung membuka keunggulan setelah tip off lewat tembakan tiga angka Yudha Saputera. Dandung Oneal langsung membalas lewat aksi tiga angka.
Senjata Prawira di kuarter awal ini menempatkan Yudha sebagai point guard. Ia sukses melesakkan beberapa three points.
Baca juga: Semifinal IBL 2022, Pelatih Prawira Bandung Mengkui Kekurangan Timnya
Skor bersaing ketat, Prawira Bandung melakukan beberapa blok penting memaksa Satria Muda melakukan turnover. Kuarter pertama milik Prawira dengan unggul 21-19.
Berbekal pengalaman, Satria Muda membalikkan keadaan pada kuarter kedua. Tembakan tiga angka Arki Dikania Wisnu membuat Satria Muda unggul jauh 23-31.
Pada akhir kuarter kedua, Prawira sempat memperkecil ketinggalan. Kenneth Jamal Wormley membuat skor ketat 32-33.
Kuarter ketiga, Prawira sebenarnya bisa kembali mengungguli Satria Muda lewat aksi three point Yudha dalam skor 35-33.
Baca juga: Semifinal IBL 2022: Kalahkan Prawira Bandung, Satria Muda Punya Catatan Penting
Arki tak membiarkan dominasi Prawira berlanjut dan berusaha mendekatkan poin. Free throw Brachon Griffin dan Rizal Falconi membawa SM menyudahi kuarter ketiga dengan kemenangan 45-51.
Memasuki kuarter terakhir, SM tampak belajar dari kesalahan gim pertama. Mereka melakukan pertahanan solid, sial bagi Prawira Yudha Saputera sudah tak bisa bermain karena cedera.
Free throw Elijah Foster selalu sukses membuahkan angka. Three point Rizal Falconi menjauhkan keunggulan SM 53-68. Perbedaan angka yang mulai terpaut jauh membuat permainan Prawira tak fokus.
Satria Muda mencatat keunggulan 19 poin (54-73) pada kuarter terakhir yang sekaligus menjadi skor pamungkas dari gim ini.
Baca juga: Jadwal Semifinal IBL 2022, Pelita Jaya Vs West Bandits, Prawira Vs Satria Muda
David Singleton, pelatih Prawira Bandung, mengakui ketangguhan Satria Muda. Pertandingan berjalan ketat pada kuarter awal, namun Prawira mendapatkan masalah dengan cederanya Yudha.
“Sangat ketat, kuarter pertama kami bisa menembus pertahanan mereka dengan pemain yang bisa mencetak banyak poin. Kami sangat bermain baik melawan mereka di awal-awal,” kata Singleton.
“Kami menang di kuarter pertama dan juga bertahan serta menyerang dengan baik di awal laga. Sayangnya, kami mendapatkan masalah yang membuat laga ini menjadi sulit,” sesal Singleton.
Pelatih asal Amerika Serikat itu tetap mengapresiasi pemain. Gim terakhir Prawira Bandung di IBL telah memberikan pelajaran berharga.
Baca juga: Playoff IBL 2022: Sempat Grogi, Yudha Saputera Jadi Kunci Prawira Bandung ke Semifinal
“Saya apresiasi pemain, ini adalah laga terakhir kami. Tim mendapat banyak pelajaran tahun ini dan saya harap kami bisa lebih baik di musim depan,” harap Singleton.
Kalah di depan suporter juga sangat sulit diterima. Pelatih yang akrab disapa Dave ini merasa para fans ikut kecewa ketika harus tertinggal jauh di kuarter terakhir.
“Kami punya pemain terbaik di liga, punya banyak pemain timnas, dan bisa mencetak banyak poin," ujarnya melanjutkan.
"Di akhir dengan selisih poin yang banyak tentu kami tidak bisa mendengar lagi chant dari mereka. Kami kalah, itu sangat sulit, saya tentu sudah memberikan yang terbaik bagi tim,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.