Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piala Dunia Sepak Bola Amputasi 2022, Begini Latihan Kiper Timnas

Kompas.com - 11/08/2022, 22:26 WIB
Josephus Primus

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menjadi satu dari 24 tim sepak bola amputasi untuk Piala Dunia Sepak Bola Amputasi (World Amputee Football Federation/WAFF) 2022.

"Pertandingannya di Turkiye," kata Ketua Persatuan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI) Yudhi Yahya pada Rabu (10/8/2022).

Yudhi menyebut bahwa Piala Dunia WAFF 2022 berlangsung 1-9 September 2022.

Indonesia, lanjut Yudhi, berada di Grup C Piala Dunia WAFF 2022.

Selain Indonesia, penghuni Grup C adalah Inggris, Argentina, dan Amerika Serikat.

Sejak 27 Juni 2022, lanjut Yudhi Yahya, timnas sepak bola amputasi memasuki pemusatan latihan nasional (pelatnas).

Usia pelatnas kali ini adalah 95 hari.

Lokasi pelatnas ada di Lapangan Sports Club Serenia Mansion Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Dukungan lokasi pelatihan berikut sarana dan prasarana semisal fasilitas kebugaran juga berasal dari Indo One Sports.

Dalam kesempatan yang sama, timnas sepak bola amputasi Indonesia (Garuda INAF) baru saja mendapatkan dukungan apresiasi kolaborasi antara PT Sharp Electronics Indonesia (Sharp) dengan The Goods Dept.

Baca juga: Piala Dunia Sepak Bola Amputasi 2022, 95 Hari, Lama Pelatnas Timnas Indonesia

Keduanya merilis suvenir eksklusif berupa kaus, topi, goodie bag, hingga celana pendek.

"Keuntungan penjualan akan disumbangkan 100 persen kepada Garuda INAF," kata National Sales Senior General Manager Sharp Andry Adi Utomo, dalam kesempatan tersebut.

Sementara itu, Head Marketing Communication The Good Dept Hendrick Setio dalam kesempatan itu menyebut bahwa per Juni 2022, sudah terkumpul dana hingga Rp 208.635.896 dari kampanye penjualan suvenir eksklusif tersebut sejak Maret 2022.

"Kami sangat senang berkolaborasi dengan Sharp," ucap Hendrick Setio sembari menyebut jumlah suvenir eksklusif yang terjual mencapai angka 738 unit.

Hendrick Setio menambahkan bahwa salah satu pusat penjualan suvenir eksklusif secara tatap muka ada di Mal Pondok Indah 2, Jakarta Selatan.

Sementara itu, kiper timnas sepak bola amputasi Indonesia Junaidi Abdillah mengatakan bahwa ada lawan terberat Indonesia.

"Inggris lawan terberat," ucapnya.

Di dalam perhitungan Junaidi, Inggris punya catatan prestasi baik.

"Di Eropa pun, Inggris adalah tim sepak bola amputasi yang paling kuat," ucapnya.

Junaidi Abdillah menjawab pertanyaan Kompas.com menyebut bahwa latihan kiper sepak bola amputasi dibandingkan dengan sepak bola normal, hampir sama.

Materi latihan bagi kiper sepak bola amputasi adalah materi sama dengan kiper sepak bola normal.

"Cuma, materi latihan itu diadaptasi," ujarnya.

Tongkat

Berpose berdiri National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia (Sharp) Andry Adi Utomo  (ketiga dari kiri), Head Marketing Communication The Good Dept Hendrick Setio (keempat dari kiri), dan Ketua Persatuan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI) Yudhi Yahya (kelima dari kiri)  pada acara apresiasi dari Sharp dan The Goods Dept, Rabu (10/8/2022), di Jakarta.

Garuda INAF akan berlaga pada Piala Dunia Sepak Bola Amputasi (World Amputee Football Federation/WAFF) 2022 di Turkiye, pada 1-9 Oktober 2022.
Kompas.com/JOSEPHUS PRIMUS Berpose berdiri National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia (Sharp) Andry Adi Utomo (ketiga dari kiri), Head Marketing Communication The Good Dept Hendrick Setio (keempat dari kiri), dan Ketua Persatuan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI) Yudhi Yahya (kelima dari kiri) pada acara apresiasi dari Sharp dan The Goods Dept, Rabu (10/8/2022), di Jakarta. Garuda INAF akan berlaga pada Piala Dunia Sepak Bola Amputasi (World Amputee Football Federation/WAFF) 2022 di Turkiye, pada 1-9 Oktober 2022.

Selanjutnya, Yudhi Yahya, menjawab pertanyaan Kompas.com menyebut tim asuhan pelatih Bayu Guntoro ini punya kebutuhan penting bagi para atletnya.

Saat ini, 15 anggota timnas Garuda INAF tengah mengikuti pemusatan latihan nasional di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

"Kami sangat urgent membutuhkan tongkat sebagai alat untuk bermain utama sepak bola amputasi," ucap Yudhi Yahya.

Sekarang, jumlah tongkat di PSAI tidak mencukupi.

"Makanya, bulan ini, federasi memiliki target agar tongkat itu dikirim ke Indonesia," tutur Yudhi yang menerangkan bahwa PSAI membeli tongkat, salah satunya dari Jepang, selain pernah pula dari Malaysia.

Pesepak bola amputasi yang tidak memiliki kelengkapan anggota tubuh semisal kaki dan tangan memerlukan sepasang tongkat.

Ada dua jenis tongkat untuk olahraga sepak bola amputasi yakni tongkat standard medis dan standard olahraga.

"Tongkat standard medis berstandard SNI buatan Indonesia sedikit rentan," tutur Yudhi Yahya.

PSAI, lanjut Yudhi Yahya, menggunakan tongkat standard olahraga buatan Jepang.

Tongkat dari Jepang itu terbuat dari bahan karbon yang kualitasnya lebih baik daripada yang terbuat dari aluminium.

Satu pasang tongkat siku kustom standard olahraga tersebut, harganya di kisaran 350 dollar AS sampai dengan 450 dollar AS.

Kurs untuk harga itu adalah Rp 15.000 per 1 dollar AS.

"Harga itu belum termasuk ongkos kirim dan beaya cukai untuk masuk ke Indonesia," tutur Yudhi Yahya.

Yudhi Yahya menyebut, setiap atlet, idealnya memiliki 5 pasang tongkat.

"Jadi, jika dihitung total, PSAI memerlukan dana Rp 150 juta untuk penyediaan tongkat itu," ucap Yudhi Yahya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Sports
Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekat Satoru Mochizuki Untuk Garuda Pertiwi

Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekat Satoru Mochizuki Untuk Garuda Pertiwi

Timnas Indonesia
Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Timnas Indonesia
Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Internasional
Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Badminton
Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Badminton
Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Liga Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Liga Italia
Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Liga Italia
Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com