KOMPAS.com - Nomor punggung 28 dengan nama Andrika tak tergantikan di bawah mistar gawang Timnas U16 Indonesia pada ajang Piala AFF U16 2022.
Nama Andrika Fathir Rachman selalu ada dalam daftar 11 pemain pertama timnas U16 Indonesia sejak laga perdana hingga semifinal versus Myanmar, Rabu (10/8/2022) di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Andrika Fathir Rachman sejatinya bukan kiper utama. Pelatih timnas U16 Indonesia, Bima Sakti, sebelumnya memberikan mandat penjaga gawang nomor 1 ke Ikram AlGiffari.
Akan tetapi, Ikram AlGiffari mengalami cacar air sehingga dia tak dimainkan oleh Bima Sakti meski sudah didaftarkan.
Baca juga: Final Piala AFF U16, Bima Sakti Soroti Perjalanan Timnas Vietnam ke Jerman
Bima Sakti sejatinya memiliki empat penjaga gawang untuk timnas U16 Indonesia. Tetapi, hanya tiga yang didaftarkan.
Mereka adalah Ikram AlGiffari, Andhika Putra Setiawan, dan Andrika Fathir Rachman.
Seperti yang sudah dijelaskan, nama pertama mengalami cacar air. "Untuk kiper, kita memang ada sedikit dapat ujian. Kiper ada empat, dan tiga yang kami daftarkan," kata Bima Sakti, 31 Juli 2022.
"Satu, Ikram AlGiffari itu cacar air, jadi dia kan termasuk kiper utama juga. Kemudian, Andrika Fathir ini baru, satu lagi kiper itu (Andhika) sempat cedera," jelas Bima.
Baca juga: Piala AFF U16 2022: Timnas U16 Indonesia ke Final, PSSI Siapkan Bonus
Karena terlalu minim soal kiper, Bima bahkan sempat berkelakar akan mendaftarkan Markus Horison.
Nama Markus Horison tidak asing di sepak bola Indonesia. Dia adalah penjaga gawang andalan timnas Indonesia senior untuk Piala AFF 2010 di bawah asuhan Alfred Riedl.
Kini, dia berada dalam tim kepelatihan Bima Sakti untuk mengisi slot pelatih kiper.
"kami sempat ingin mendaftarkan coach Markus Horison karena kami hanya memiliki satu kiper," seloroh Bima.
Kendati posisi penjaga gawang sangat minim, timnas U16 Indonesia hanya kebobolan dua gol hingga ke final Piala AFF U16 2022.
Baca juga: Final Piala AFF U16 2022: Vietnam Pincang, Bagaimana Timnas U16 Indonesia?
Salah satu dari dua gol tersebut berasal dari titik putih, tepatnya kaki pemain Vietnam, Nguyen Chong, pada fase grup.
Kemudian satu gol lainnya dibuat oleh pemain Myanmar, Nay Min Htet, pada menit ke-43.
Catatan tersebut menjadi yang terbaik atau paling sedikit jika dibandingkan dengan finalis Piala AFF U16 2022 lainnya, Vietnam.
Adapun Vietnam kebobolan tiga kali. Semuanya terjadi saat fase grup, termasuk dua gol dari pemain Indonesia, Arkhan Kaka dan Muhammad Nabil Asyura.
Siapa sangka, posisi yang sebelumnya berisiko karena minim pemain bisa menjadi kunci Garuda Asia ke final Piala AFF U16 2022.
Baca juga: Final Piala AFF U16 2022: Timnas Indonesia Harus Lebih Militan dari Vietnam
Andrika Fathir Rachman muncul sebagai sosok penyelamat setelah mampu membaca dengan baik tendangan keempat Myanmar pada adu penalti.
Sebelumnya, dia dua kali mampu membaca arah bola tetapi si kulit bundar terlalu cepat daripada gerakannya.
Penyelamatan satu-satunya di babak adu penalti tersebut mampu membawa Indonesia terbang ke final Piala AFF U16 2022.
"Saya sudah dikasih bekal oleh orang tua dan saudara untuk terus berdzikir agar diberi rezeki oleh Allah SWT," kata Andrika.
Baca juga: Cerita Kiper Timnas U16 Indonesia Hadapi Adu Penalti Lawan Myanmar
"Saya tadi diminta oleh coach Markus Horison untuk tetap tenang. Kami sudah berlatih adu penalti. Saya tadi mengaplikasikan semua tips dari coach Markus," ujar Andrika.
"Saya bersyukur karena hal itu membuahkan hasil," ucap Andrika menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.