Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Menuju Piala Dunia U20 2023: Naturalisasi demi Prestasi

Kompas.com - 21/07/2022, 15:40 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

Sumber PSSI

"Khusus untuk tim U19 membutuhkan pemain baru termasuk program naturalisasi," kata juru taktik asal Korea Selatan tersebut.

"Ini harus dilakukan karena persaingan di Piala Dunia U20 akan berjalan keras, ketat, dan berat sehingga dibutuhkan pemain yang benar-benar siap dari sisi apa pun," ujar STY menegaskan.

Belanda Jadi Target

Manager timnas U19 Indonesia, Endri Erawan, mendukung keinginan Shin Tae-yong untuk menambah pemain naturalisasi.

Belanda menjadi opsi utama untuk mencari pemain-pemain muda berbakat yang punya darah Indonesia, kemudian dinaturalisasi agar bisa memperkuat timnas U19.

"Kenapa dari Belanda, karena di negara itu banyak pemain keturunan Indonesia di sana," kata Endri Erawan.

Baca juga: Misi Terselubung Timnas U19 Indonesia jika TC di Belanda...

Rencana melakukan pemusatan latihan di Belanda pun disodorkan. Sambil berlatih, Indonesia bisa mencari calon pemain naturalisasi di Negeri Kincir Angin.

"Jadi, ke depan kalau mau melakukan pemusatan latihan lebih baik di Belanda. Selain bisa melihat calon pemain naturalisasi di sana, klub-klub di Belanda juga sangat kuat, sehingga ketika uji coba sangat bermanfaat," tutur Endri Erawan.

PSSI pun menyambut baik usulan Endri Erawan soal pemusatan latihan di Belanda yang membuat tim pelatih bisa memantau langsung calon pemain naturalisasi.

"Di Belanda banyak pemain yang memiliki darah Indonesia. Akan lebih mudah kita melakukan pemusatan latihan (TC) di Belanda ketimbang di negara lainnya. Sebab kita bisa melihat langsung pemain yang kita inginkan," kata Mochamad Iriawan.

Apa yang dikatakan Shin Tae-yong dan Endri Erawan punya dasar dan tujuan yang sama. Timnas U19 Indonesia belum maksimal dan naturalisasi menjadi salah satu opsi yang mereka pilih demi mengejar prestasi di Piala Dunia U20 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com