Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Momen Heroik Serupa Pengorbanan Yeremia Rambitan, Berjuang hingga Akhir!

Kompas.com - 18/06/2022, 11:20 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

2. Kobe Bryant (NBA 2013)

Kobe Bryant juga pernah menahan rasa sakit demi berjuang hingga akhir saat membela Los Angeles Lakers dalam laga kontra Golden State Warriors, 12 April 2013.

Kala itu, Kobe Bryant mulai terlihat merasakan sakit pada lututnya ketika memasuki kuarter ketiga. Dia terjatuh setelah beradu kontak di bawah ring Golden State Warriors.

Lalu, dia mampu melanjutkan pertandingan, tetapi kembali terpincang-pincang seusai mencetak poin pada pertengahan kuarter ketiga.

Meski tak dalam kondisi terbaik, Kobe Bryant tetap mampu menyumbangkan sejumlah poin dan assist. Dia pun terus bermain hingga kuarter keempat menyisakan tiga menit.

Kobe Bryant ingin melanjutkan pertandingan setelah mencetak sederet angka yang membantu Lakers tetap menempel raihan poin Warriors.

Namun, kaki Kobe Bryant yang mengalami cedera seolah tak merestui keinginannya. Dia pun meninggalkan lapangan sambil terpincang-pincang.

Setelah itu, rekan-rekannya melanjutkan perjuangan hingga memetik kemenangan 118-116 atas Warriors.

Kobe Bryant yang bertanding sambil menahan rasa sakit, menjadi pencetak poin terbanyak untuk Lakers pada laga tersebut. Dia mencetak 34 poin dari 45 menit penampilan di lapangan.

Baca juga: Yeremia Rambitan Cedera hingga Terkapar di Lapangan, Pramudya Rela Menunggu

3. Gabriela Andersen-Schiess 

Pelari asal Swiss, Gabriela Andersen-Schiess, menunjukkan bentuk pengorbanan lain saat berjuang hingga akhir di arena olahraga. Dia tampil dalam perlombaan maraton putri di Olimpiade 1984 Los Angeles.

Setelah melalui perjalanan panjang, dia berhasil masuk ke Los Angeles Coliseum untuk merampungkan putaran terakhir.

Namun, ketika masuk ke venue, Gabriela sudah tampak sangat kelelahan. Bahkan, dia kesulitan untuk menyimbangkan langkahnya.

Kakinya terlihat lemas saat berjalan di trek lari Los Angeles Coliseum. Beberapa staf mencoba membantu, tetapi dia menolak dan bertekad menyelesaikan perlombaan.

Bermodalkan langkah kecil dan dukungan dari para penonton, Gabriela akhirnya mampu mencapai garis finis dengan catatan waktu dua jam, 48 menit, dan 44 detik. Dia menempati peringkat ke-37 dari total 44 peserta.

Kendati gagal merebut medali, perjuangan Gabriela tak kalah berkesan dari pencapaian sang peraih emas, Joan Benoit.

"Mungkin Andersen-Schiess bukan contoh terbaik untuk kecepatan yang bisa memecahkan rekor, tapi penampilan atlet Swiss berusia 39 tahun itu adalah yang paling diingat hingga saat ini," demikian keterangan yang tertulis di video resmi olympics.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Timnas Indonesia
PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

Liga Champions
Piala Asia U17 Putri 2024,  Tekad Claudia Scheunemann Tampil Lebih Baik Lagi

Piala Asia U17 Putri 2024, Tekad Claudia Scheunemann Tampil Lebih Baik Lagi

Timnas Indonesia
Nasib Belum Jelas meski Arema FC Tetap di Liga 1, Widodo Beri Pesan Manajemen

Nasib Belum Jelas meski Arema FC Tetap di Liga 1, Widodo Beri Pesan Manajemen

Liga Indonesia
Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Internasional
Reaksi Satoru Mochizuki Usai Timnas U17 Putri Indonesia Kalah dari Filipina

Reaksi Satoru Mochizuki Usai Timnas U17 Putri Indonesia Kalah dari Filipina

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com