KOMPAS.com - Indonesia baru saja menggelar kompetisi balap mobil bertenaga listrik paling bergengsi di dunia, Formula E, musim 2022.
Bernama resmi Jakarta E-Prix 2022, seri balap Indonesia ini digelar di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/6/2022).
Event digelar digelar mulai pagi hari dan selesai pada sore hari. Sebab, Formula E mengenal format satu hari selesai.
Ini berbeda dengan ajang balap motorspot roda empat lainnya, seperti Formula One (F1), yang memakan waktu tiga hari untuk menggelar satu seri.
Untuk diketahui, Jakarta E-Prix atau akrab disebut Formula E Jakarta adalah seri kesembilan pada kalender balap 2022.
Baca juga: Hasil Formula E Jakarta 2022: Mitch Evans Jadi Pemenang Balapan Bersejarah di Indonesia!
Jakarta E-Prix digelar setelah Diriyah E-Prix (2 kali), Mexico City E-Prix, Rome E-Prix (2 kali), Monaco E-Prix, dan Berlin E-Prix (2 kali).
Ada beberapa hal menarik soal gelaran Jakarta E-Prix, salah satunya adalah balapan bernilai sejarah. Berikut ulasannya:
Race di JIEC Ancol ini tercatat di buku sejarah. Sebab, ini merupakan kali pertama Formula E diselenggarakan Indonesia.
Salah seorang pentonton yang hadir langsung di sirkuit, Egy Prayogi, bangga bisa menjadi saksi sejarah ini.
“Seneng sih ini kan kancah dunia ya walaupun tidak hobi balap,” kata Egy saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu (4/6/2022).
Baca juga: Kata Pemenang Formula E Jakarta Mitch Evans soal Balapan di Indonesia
Egy berharap agar acara balap kancah dunia seperti demikian bisa terus diselenggarakan di Indonesia.
“Ya mudah-mudahan sih setelah pandemi setiap tahun ada acara seperti ini setiap tahun kan kemarin juga sudah ada MotoGP (di Mandalika),” tutur dia mengakhiri.
Bentuk sirkuit JIEC Ancol sekilas mirip Kuda Lumping. Namun, ternyata, bentuk tersebut bukan sesuatu yang direncanakan.
Hal itu disampaikan oleh desainer yang juga membantu proses perancangan sirkuit Formula E Jakarta, Irawan Sucahyono.
“Hasil akhirnya seperti itu. Karena saat mendesain sirkuit, Formula E Operations (FEO) harus mengikuti kondisi geografis yang ada," kata Irawan, dikutip dari GridOto.
Baca juga: Daftar Pemenang Race Formula E 2022 hingga Jakarta E-Prix, Mitch Evans Terbanyak
“Berdasarkan kondisi tanah dan ruang lahan yang ada, FEO menilai bahwa seperti itulah layout yang paling efektif untuk memenuhi kriteria yang ada,” imbuh pria yang juga menjabat sebagai Vice President of Infrastructure and General Affairs Formula E - Jakpro.
Dilansir dari laman resmi FIA Formula E, sirkuit di Ancol memiliki panjang lintasan 2,37 kilometer dengan 18 tikungan.
Adapun arah lintasan Sirkuit Jakarta searah dengan jarum jam dengan lintasan lurus sepanjang 600 meter pada garis start/finish.
Ada banyak ruang untuk bermanuver pada Tikungan 1 (T1) sebelum pebalap akan diuji dengan berbagai tikungan.
Tikungan paling rumit adalah ketika bertemu dengan T12 menuju ke T13 karena membentuk seperti jepit rambut dengan sudut tak lebih dari 30 derajat.
Pada tikungan terakhir, pebalap akan diuji dengan belokan ke kanan yang cukup membutuhkan rem.