JAKARTA, KOMPAS.com - Momentum menjadi mitra Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) selama setahun menjadi salah satu penggerak maju perusahaan sepatu dan perlengkapan olahraga asli Indonesia 910 Nineten.
"Kami adalah sponsor lokal yang men-support olahraga atletik Indonesia," kata CEO 910 Nineten Anastasia Irene pada penandatanganan peresmian kerja sama dengan Sekretaris Jenderal PASI Tigor Tanjung, Jumat (6/5/2022) di Jakarta.
Anastasia Irene menyebut bahwa awal kerja sama dengan PASI sudah mulai ditapaki di awal 2021.
"Saya memberanikan diri melakukan pendekatan ke PASI saat PASI waktu itu masih bermitra dengan merek sepatu asing," ucap Anastasia Irene.
Baca juga: Gandeng 910 Nineten, PB PASI Kali Pertama Berkolaborasi dengan Merek Asli Indonesia
Anastasia Irene mengatakan bahwa 910 Nineten menyiapkan sekitar 12 item mulai dari jersey, kaus kaki, celana untuk performance, celana pendek untuk pertandingan, kaus kaki, hingga sepatu untuk para atlet dan ofisial atletik PASI.
Seluruh produk 910 Nineten itu, lanjut Anastasia didedikasikan bagi sekitar 150 orang atlet dan ofisial cabang olahraga aletik.
Anastasia Irene menambahkan, sebelum peresmian kerja sama tersebut, 910 Nineten sudah menjadi pendukung atlet atletik Indonesia pada Kejuaraan Dunia Atletik Ruang Tertutup (Indoor) , 18-20 Maret 2022 di Beograd, Serbia.
Sprinter Lalu Muhammad Zohri ikut berpartisipasi di kejuaraan dunia tersebut.
Lalu Muhammad Zohri pada PON XX Papua 2021, 2-15 Oktober 2021, tatkala mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat, juga mendapat dukungan sponsor dari 910 Nineten.
"Kami mendukung kegiatan di bawah PB PASI," Anastasia Irene.
Sepatu "spike"
Lebih lanjut, Anastasia Irene mengatakan bahwa pihaknya lebih fokus lagi pada atletik.
Salah satu adalah memproduksi sepatu khusus atletik lintasan atau sepatu "spike".
"Sepatu 'spike' itu adalah sepatu atletik yang di bagian depannya (alas) ada paku-pakunya," kata Anastasia Irene menerangkan.
Pengguna sepatu "spike" adalah atlet atletik pada nomor jarak pendek semisal 100 meter, 200 meter, hingga 400 meter.
Atlet atletik menggunakan sepatu "spike" juga untuk nomor cabang lari estafet.
Anastasia Irene mengatakan bahwa 910 Nineten akan memproduksi sepatu "spike" pada sekitar September 2022.
"Kami sudah men-develope sepatu 'spike' dan kami enggak mau main-main untuk sepatu performance ini," ujarnya.
Pembuatan sepatu "spike" di lini produksi 910 Nineten erat kaitannya dengan kegiatan lari internasional semisal Kejuaraan Dunia Atletik di Oregon, AS, pada 2022.
Catatan terkini yang dikumpulkan oleh Kompas.com dari berbagai media menunjukkan bahwa sejauh ini belum ada industri lokal yang memproduksi sepatu "spike".
Lantaran alasan itu, Anastasia Irene mengatakan bahwa pengelola brand atau merek sepatu lokal mesti memahami arah perkembangan industri sepatu.
"Kami harus paham akan lari ke mana," tutur Anastasia Irene.
Menurut Anastasia Irene, bila ingin benar-benar fokus di olahraga lari, industri sepatu lokal mesti mendalami semuanya tentang atletik.
Anastasia Irena menyebut, pendalaman mengenai atletik ada pada pemahaman penggunaan sepatu untuk lari jarak pendek, lari jarak menengah, lari jarak jauh, sepatu untuk lari di medan yang tidak rata (trail run), hingga marathon.
"Kami harus mengulik semua tentang lari tersebut," ucap Anastasia Irene.
Termutakhir, kata Anastasia Irene, 910 Nineten sudah memproduksi sepatu lari marathon.
Anastasia Irene menyebut, masih dalam lingkup marathon, selain membuat sepatu untuk marathon jarak penuh (42.195 kilometer), 910 Nineten juga memproduksi sepatu marathon jarak menengah.
"Istilahnya short run, lari jarak 5 kilometer hingga 20 kilometer," katanya.
Anastasia Irene kemudian membeberkan data terkini bahwa dalam satu bulan 910 Nineten memproduksi 150.000 pasang sepatu olahraga.
Pabrik 910 Nineten di Surabaya, Jawa Timur, berkapasitas 4.500 pekerja.
Sementara, jumlah karyawan di kantor pusat di kawasan Legok, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten berikut tim penjualan dan pemasaran ada di kisaran angka 100 orang.