Ketiga, unsur respek atau penghormatan.
Dalam kacamata Martin Daniel, di atas ring tinju, kedua petinju beradu pukul saling mengalahkan.
"Namun saat pertandingan berakhir, yang menang pasti memberikan respek yang lebih terhadap lawannya," ujar Martin Daniel.
Lantas berkait dengan munculnya usulan olahraga tinju bernuansa "politis" di media sosial untuk mempertemukan sosok Denny Siregar dengan Novel Bamukmin, secara berseloroh, Martin Daniel punya pendapat seperti ini.
"Saya siap mempertemukan kedua tokoh tersebut di atas ring," katanya dengan nada bercanda.
"Mungkin nanti saya akan sumbang sabuk bukan dari badan federasi tinju dunia, tapi sabuknya adalah sabuk rekonsiliasi," kata Martin Daniel.
Lebih lanjut, Martin Daniel membeberkan bahwa Bali Big Fight XIX akan berisi dua partai internasional.
Partai pertama mempertemukan petinju Indonesia Jufri Kakauhe (Navas Boxing Camp Manado) melawan Taweechai Juntarasuk (Thailand).
Kedua petinju akan memperebutkan sabuk juara WBA Asia South yang lowong di kelas bulu (57,1 kg) dalam 10 ronde.
Berikutnya, di partai internasional lainnya, Aser Kewas Tuama (Navas Boxing Camp Manado) akan meladeni Nanthanon Thongchai (Thailand) untuk memperebutkan sabuk juara WBC Asia Silver yang lowong di kelas terbang (50,8 kg) 10 ronde.
Selain kedua partai itu, juga akan ada perhelatan partai tambahan yang melibatkan para petinju di bawah sasana Navas Boxing Camp Manado lainnya milik Martin Daniel.
Para petinju itu di antaranya Orlado Limahelu, Alfrits Kakauhe, dan Larry Siwu.
Baca juga: Ini Tanggal Turnamen Tinju Internasional Bali Big Fight XIX 2022
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.