Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk SEA Games 2021, NOC Indonesia Akan Pakai Skema Ramping dan Efisien

Kompas.com - 22/03/2022, 17:00 WIB
Faishal Raihan

Penulis

KOMPAS.com - National Olympic Committee (NOC) atau Komite Olimpiade Indonesia akan menggunakan skema ramping dan efisien untuk pemberangkatan kontingen menuju SEA Games 2021 Vietnam.

Skema tersebut dinilai menjadi upaya terbaik dalam menyiasati keterbatasan anggaran pemerintah menurut Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry Kono.

“Kami perlu mengurangi jumlah kontingen, mengingat konsep yang diterapkan di SEA Games ini konsep tempur, bukan latihan. Kami menggunakan skema ramping dan efisien,” kata Ferry dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (22/3/2022).

Dengan skema tersebut, lanjut Ferry, NOC Indonesia harus membatasi kuota pelatih hingga tenaga pendukung.

“Jadi tidak semua pelatih berangkat, begitu juga apabila cabang olagraga (cabor) mau mengikutsertakan tim dokter atau masseur khusus," ucap Ferry.

Baca juga: PP PBFI Siap Kirim Atlet dengan Biaya Mandiri ke SEA Games 2021 Vietnam

"Kami akan lihat apakah mereka mau membantu cabor lain. Termasuk mekanik, misalnya cabor balap sepeda, apakah mereka juga mau membantu teknis di cabor lain, seperti sepeda yang akan digunakan atlet triathlon,” imbuhnya.

Sementara, untuk atlet dan cabor), Ferry menjelaskan NOC Indonesia telah mengirimkan rekomendasi kepada Kemenpora. 

Rekomendasi tersebut merupakan keputusan Komite Eksekutif yang diambil berdasarkan hasil analisis dari Komisi Sport and Development (KSD) usai melakukan review dengan pengurus cabang olahraga (cabor) pada pertengahan Maret.

“Rekomendasi yang kami kirimkan sudah memenuhi parameter yang ditentukan, yakni cabor DBON dan non-DBON, yang memiliki peluang perolehan medali, baik emas, perak, dan perunggu serta potensi atlet junior,” kata Ferry.

Baca juga: Jelang SEA Games 2021, Menpora Ingatkan Lagi 14 Cabor DBON

Dalam waktu dekat, Ferry berharap NOC Indonesia dan Kemenpora dapat duduk bersama untuk membahas rekomendasi tersebut, sehingga nantinya keputusan ini dapat menjadi acuan pengisian entry-by-name kontingen. 

Sebagai informasi, Panitia Penyelenggara SEA Games Vietnam menetapkan batas akhir entry-by-name pada 31 Maret.

“Keputusannya tentu tidak bisa memuaskan semua pihak, tetapi kami membuka opsi terhadap cabor yang mampu dibiayai mandiri oleh National Federation, tentunya dengan parameter khusus," ujar Ferry.

"Jadi walau biaya mandiri, mereka tetap perlu memastikan atlet yang mampu bersaing dan jadi tolak ukur pembinaan,” ucap Ferry.

Diinformasikan sebelumnya, penundaan SEA Games ke-31 yang seharusnya diselenggarakan 2021 memengaruhi Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) 2022 Kemenpora. 

Baca juga: Sah, Marc Klok Bakal Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2021

Sebab, Komisi X DPR RI telah menyetujui pagu definitif Kemenpora RI Tahun Anggaran 2022 sejak September 2021, di mana fokus Kemenpora adalah Asian Games 2022 Hangzhou. 

Oleh sebab itulah NOC Indonesia memutuskan akan skema ramping dan efisien untuk SEA Games 2021 Vietnam.

SEA Games Vietnam dijadwalkan bergulir pada 12-23 Mei 2022 dan akan mempertandingkan 40 cabor dengan 526 nomor event.

Ini merupakan kali kedua Vietnam tampil sebagai tuan rumah multievent bergengsi dua tahunan kawasan Asia Tenggara. Kali terakhir Vietnam menjadi tuan rumah adalah pada 2003.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com