BUDAPEST, KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina berujung pahit juga ke Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pada Minggu (6/3/2022), Federasi Judo Internasional (IJF) mengumumkan kebijakan baru berkenaan dengan serangan Rusia itu.
"Kami mengumumkan bahwa kami mencopot gelar dan kerja sama dengan Vladimir Putin," kata pernyataan IJF.
Selain dengan Vladimir Putin, IJF juga memutus gelar dan kerja sama dengan Arkady Rotenberg.
Baca juga: Rusia Serang Ukraina, Vladimir Putin Kehilangan Gelar Lagi
Arkady bersama adiknya Boris Rotenberg adalah konglomerat asal Rusia.
Kakak beradik Rotenberg ini menjadi pemilik Stroygazmontazh atau S.G.M Group.
Grup ini menjadi perusahaan besar konstruksi pipa gas dan pemasokan listrik di Rusia.
Arkady adalah kawan masa kecil Vladimir Putin.
Kedua sahabat karib itu berasal dari Saint Petersburg.
Sementara, kedua kawan karib ini dikenal pula sebagai pendukung utama olahraga judo dunia.
Alhasil, kedua sohib ini pun terpental dari olahraga judo internasional.
Di IJF, Vladimir Putin adalah Presiden Kehormatan.
Gelar Putin itu dicabut lantaran ucapannya pada pekan lalu.
"Kami akan meneruskan perang dengan Ukraina," tutur Vladimir Putin.
Vladimir Putin adalah sosok penggila judo.
Ia secara khusus datang menonton laga cabang judo pada Olimpiade London 2012.
Sementara itu, Arkady Rotenberg anggota Komite Eksekutif IJF.
Di IJF, Arkady Rotenberg bertugas sebagai manajer pengembangan judo.
Taekwondo
Sebelumnya, pada Rabu (2/3/2022), lembaga tertinggi olahraga taekwondo, Taekwondo Dunia (WT) menyampaikan informasi terkini.
WT mencabut anugerah sabuk hitam kehormatan dari Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kebijakan ini karena Rusia menyerang Ukraina," tutur pernyataan WT.
Vladimir Putin mendapatkan sabuk hitam kehormatan pada November 2013.
Sabuk hitam kehormatan itu adalah penganugerahan kesembilan yang diberikan WT kepada tokoh yang dianggap berjasa pada olahraga taekwondo dunia.
Dalam keterangannya pula, WT menegaskan bahwa tidak ada penyelenggaraan olahraga taekwondo yang dilangsungkan di Rusia dan Belarusia lantaran penyerangan Rusia ke Ukraina.
Menurut WT, serangan Rusia ke Ukraina adalah tindakan mengkhianati sportivitas olahraga.
"Perdamaian jauh lebih berharga daripada kekuasaan," pungkas WT.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.