Tahun Depan, Tyson Fury Siapkan Duel Pemecah Rekor Kontra Jagoan UFC

KOMPAS.com - Juara tinju kelas berat versi WBC, Tyson Fury, makin matang untuk mewujudkan mega duel kontra juara kelas berat UFC, Francis Ngannou. Pria asal Manchester, Inggris, tersebut pun yakin duel akan bisa terwujud pada awal 2023.

Duel Tyson Fury vs Francis Ngannou telah lama diinginkan oleh kedua petarung. Potensi duel ini yang bahkan menjadi salah satu penyebab hubungan Ngannou dengan bos UFC, Dana White, renggang.

Apalagi, Ngannou beberapa kali mengutarakan kekecewaannya terhadap paket bayaran yang ia terima dari UFC.

Fury pun yakin duel tinju kontra petarung asal Kamerun itu bisa terwujud.

"Saya akan bertarung lawan Francis Ngannou di Las Vegas tahun depan, mungkin Maret atau Februari," ujar Fury seperti dikutip dari Boxing Scene.com.

"Bukan untuk tahun ini. Namun, tahun depan kita bisa mengatur duel yang sangat gila!"

Baca juga: Hadapi Dillian Whyte, Tyson Fury Dapat Jaminan Hadiah Rp 424 miliar

Fury yakin mega duel kontra Ngannou nanti bakal melewati segala perolehan pay-per-view (PPV) yang telah dicatatkan sebelum-sebelumnya.

PPV merupakan sistem di mana seorang bisa membeli satu tiket untuk menonton event individu lewat televisi berlangganan atau layanan OTT (streaming).

"Bakal jadi pertarungan hebat, saya percaya duel nanti bakal memecahkan rekor pay-per-view di Amerika Serikat."

"Dua juara kelas berat saling berhadapan."

Sejauh ini, angka PPV terbesar sepanjang sejarah tinju dunia adalah partai Floyd Mayweather Jr vs Manny Pacquiao pada Mei 2015.

Ketika itu, terjual 5,7 juta PPV dengan total pemasukan diperkirakan mencapai 500 juta dolar.

Akan tetapi, duel silang ilmu tarung antara Mayweather dan Conor McGregorpada Agustus 2017 menempel ketat di belakangnya.

Baca juga: Penjelasan Dana White soal Absen Pasang Sabuk Juara UFC ke Francis Ngannou

Terjual 5,1 juta PPV dengan perkiraan pemasukan juga di angka 500 juta dolar.

Angka-angka ini jauh lebih besar dari apa yang didapatkan Francis NGannou setelah mengalahkan Ciryl Gane untuk laga unifikasi gelar kelas berat UFC pada Minggu (23/1/2022).

Komisi Atletik California mengungkapkan Francis Ngannou hanya mengantonig minimal 600.000 dolar AS atau sekitar 8,6 miliar rupiah untuk duel tersebut.

Sementara, Ciryl Gane mengantongi 500.000 dolar AS atau 7,1 miliar rupiah. Angka-angka ini masih akan ditambah dengan pemasukan dari PPV (pay per view) dan tiket laga.