SYDNEY, KOMPAS.com - Pemerintah AS dan Australia sudah menetapkan memboikot diplomatik perhelatan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
"Kami tetap menghormati opsi diplomatik pemerintah Australia," kata Ketua Eksekutif Komite Olimpiade Australia (AOC) Matt Carroll.
Baca juga: Boikot Pemerintah Australia ke Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 Tak Berdampak
Menurut Matt Carroll, atlet Australia tetap berlatih menghadapi Olimpiade Beijing tersebut.
Carroll menambahkan, ada tiga hal yang menjadi tantangan bagi AOC ketimbang boikot pemerintah Australia.
Pertama, AOC bakal membawa para atlet ke Beijing dengan selamat.
Kedua, AOC memastikan bahwa atlet Australia bertanding dengan selamat di Beijing.
"Ketiga, kami akan membawa pulang kembali para atlet Australia dengan selamat," kata Matt Carroll.
Australia menyusul AS melakukan boikot pada Senin (6/12/2021) lantaran tuduhan bahwa China melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Xinjiang terhadap minoritas Uighur.
Matt Carroll menyebut bahwa HAM memang masalah yang amat penting.
Akan tetapi, tetap menjaga komunikasi satu sama lain dalam hubungan antarnegara jauh lebih membawa dampak ketimbang mendiamkan ketiadaan komunikasi.
Preside AOC John Coates juga memiliki pandangan sama dengan Matt Carroll.
John Coates adalah sahabat karib Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach.
Pada Olimpiade Moskwa 1980, Coates tetap mengirim atlet Australia meski dirinya harus berhadapan dengan kebijakan pemerintah Australia yang memilih boikot.
Pada Olimpiade Moskwa itu, AS memimpin 66 negara menarik para atletnya lantaran protes atas invasi Uni Soviet ke Afghanistan pada 1979.
Sebelumnya, AOC menyebut bahwa boikot diplomatik pemerintah Australia ke Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 tak berdampak.
"Kami tetap mengirimkan atlet ke Beijing," kata Ketua Eksekutif AOC Matt Carroll, Rabu (8/12/2021).
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa Australia tidak akan mengirimkan perwakilan pemerintah pada Olimpiade yang akan berlangsung pada 4-20 Februari 2022 itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.