Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Teruji di Madrid, Format Baru Piala Davis Tetap Dapat Kritikan

Kompas.com - 25/11/2021, 19:39 WIB
Josephus Primus

Penulis

INNSBRUCK, KOMPAS.com - Format terbaru babak final Piala Davis yang menggantikan sistem kandang-tandang sudah teruji di Madrid pada pergelaran 2019.

Format terbaru itu menempatkan babak final di satu perhelatan dengan penyelenggaraan pada satu atau beberapa tuan rumah.

Final di Madrid pada 2019 yang dimenangi Spanyol dianggap sebagai final sukses.

Baca juga: Pekan Depan, Ada Keputusan Tuan Rumah Piala Davis 2022

Pasalnya, ada beberapa pertandingan berkualitas tinggi.

Rafael Nadal (kiri) dan Sergi Bruguera merayakan gelar juara Piala Davis 2019 setelah di partai final Spanyol mengalahkan Kanada 2-0  di La Caja Magica, Madrid, Minggu 24 November 2019.AFP/ GABRIEL BOUYS Rafael Nadal (kiri) dan Sergi Bruguera merayakan gelar juara Piala Davis 2019 setelah di partai final Spanyol mengalahkan Kanada 2-0 di La Caja Magica, Madrid, Minggu 24 November 2019.

Kendati demikian, format satu atau beberapa lokasi laga itu tetap punya masalah dengan waktu yang molor.

"Waktu pemulihan bagi pemain menjadi kurang di akhir musim yang panjang," kata salah satu kritik terhadap format tersebut.

Pada bagian selanjutnya, kritik muncul berkenaan dengan kehadiran penonton.

Petenis Indonesia Rifqi Fitriadi berusaha memukul bola saat mengikuti sesi latihan jelang Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania di Lapangan Tenis Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2019). Pertandingan Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania antara Indonesia melawan Selandia Baru akan digelar pada 14-15 September di Lapangan Tenis Gelora Bung Karno.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A Petenis Indonesia Rifqi Fitriadi berusaha memukul bola saat mengikuti sesi latihan jelang Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania di Lapangan Tenis Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2019). Pertandingan Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania antara Indonesia melawan Selandia Baru akan digelar pada 14-15 September di Lapangan Tenis Gelora Bung Karno.

Di tiga lapangan lokasi pertandingan yakni Caja Magica, jumlah penonton terbilang sedikit.

"Penonton yang ramai menjadi ciri khas pertandingan Piala Davis," lagi-lagi bunyi kritik tersebut.

Selanjutnya, kapten tim Jerman Michael Kohlamnn mempunyai pandangan sendiri mengenai format final Piala Davis di satu atau beberapa lokasi.

Tim Perancis meraih gelar juara Piala Davis setelah menang 3-2 atas Belgia, Minggu (26/11/2017).AFP Tim Perancis meraih gelar juara Piala Davis setelah menang 3-2 atas Belgia, Minggu (26/11/2017).

Ia berkaca pada pelaksanaan format anyar tersebut di Madrid pada 2019.

"Di Madrid, laga-laga menjadi istimewa tapi penonton sedikit," ucap Michael Kohlamnn.

Menurut Kohlamnn, format baru memang harus mendapat kesempatan untuk penerapannya.

"Tapi saya tidak berpikir bahwa para penggemar akan keliling dunia setiap tahun," katanya.

Petenis Serbia, Novak Djokovic, berpose dengan para penggemar setelah membela Serbia pada babak pertama Piala Davis Grup Dunia melawan Rusia di Nis, Sabtu (4/2/2017).ANDREJ ISAKOVIC/AFP PHOTO Petenis Serbia, Novak Djokovic, berpose dengan para penggemar setelah membela Serbia pada babak pertama Piala Davis Grup Dunia melawan Rusia di Nis, Sabtu (4/2/2017).

"Ingat, tenis tidak seperti sepak bola," katanya mengingatkan.

Seterusnya, suara datang dari kapten tim Inggris, Leon Smith.

"Pemain dan kapten harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan," ujarnya.

Leon Smith menyebut Piala Davis menjadi bagian penting ke depannya.

Aktor Brad Pitt dan Bradley Cooper menonton pertnadingan final tunggal putra antara Daniil Medvedev dari Rusia dan Novak Djokovic dari Serbia pada  turnamen tenis US Open 2021 di USTA Billie Jean King National Tennis Center 12 September 2021Matthew Stockman/AFP Aktor Brad Pitt dan Bradley Cooper menonton pertnadingan final tunggal putra antara Daniil Medvedev dari Rusia dan Novak Djokovic dari Serbia pada turnamen tenis US Open 2021 di USTA Billie Jean King National Tennis Center 12 September 2021

Menurutnya, Kosmos akan mencoba menemukan yang terbaik.

"Syaratnya, harus ada keterbukaan dialog tentang masa depan kompetisi," ujarnya.

Kritik datang juga dari kapten Austria, Stefan Koubeck.

Dia mendasarkan pertimbangan saat dirinya masih aktif bermain.

Petenis tunggal putra Spanyol, Rafael Nadal, menggigit Mousquetaires Cup (The Musketeers) saat seremoni kemenangannya pada laga final French Open 2020. Pada laga final yang berlangsung di lapangan Philippe Chatrier, Minggu (11/10/2020), Nadal mengalahkan Novak Djokovic.AFP/ANNE-CHRISTINE POUJOULAT Petenis tunggal putra Spanyol, Rafael Nadal, menggigit Mousquetaires Cup (The Musketeers) saat seremoni kemenangannya pada laga final French Open 2020. Pada laga final yang berlangsung di lapangan Philippe Chatrier, Minggu (11/10/2020), Nadal mengalahkan Novak Djokovic.

"Pertandingan kandang itu sangat dirindukan dan Anda tidak dapat mengimbanginya," kata Stefan Koubeck.

Babak final Piala Davis 2021 di Innsbruck, Austria akan digelar tanpa penonton lantaran Austria tengah menjalani lockdown pandemi Covid-19.

Partai final Piala Davis 2021 terlaksana di Madrid pada Minggu (5/12/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Liga Spanyol
Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Liga Inggris
Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Liga Inggris
Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Liga Inggris
Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Sports
Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Liga Indonesia
Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Liga Inggris
Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com