Bersama KYT, Mugi membuat helm tersebut sampai berbentuk sempurna, tapi masih dalam kondisi polos. Helm-helm yang akan dipakai pebalap itu kemudian dikirim ke Italia untuk dibuatkan livery.
"Dalam satu tahun, saya membuat tujuh helm untuk satu pebalap, mulai dari Moto3, Moto2, hingga MotoGP. Kemudian pada pertengahan musim saya juga membuat (helm) masing-masing dua, lalu saya kirim ke Italia," ujar Mugiyono.
"Di Italia ada kantor juga, Suomy dan KYT Italia. KYT Europe namanya. Saya kirim ke sana, kemudian didistribusikan ke pebalapnya langsung."
"Yang benar-benar bikin helmnya saya. Kalau desain (livery) yang mengerjakan orang Italia. Saya khusus pembuatannya dan servisnya."
Tugas untuk melakukan servis helm inilah yang membuat Mugiyono harus terjun langsung ke sirkuit tempat digelarnya balapan MotoGP.
Pada musim 2021, Mugi mengaku mengikuti hampir semua seri MotoGP. Dia hanya absen ketika ada kendala tertentu, seperti misalnya pada seri GP Amerika Serikat di mana ia terkendala visa.
"Saya memiliki tempat sendiri untuk servis helm, di truk besar yang seperti motohome itu. Tapi saya juga harus ke tempat (paddock) Ducati dan Aprilia untuk mengantarkan helm," kata Mugi.
"Setelah mereka (pebalap) selesai memakai, saya ambil helmnya untuk saya servis. Saya cek busa-busanya masih layak pakai atau tidak, kondisi kacanya ada goresan atau tidak, lock-nya masih bagus apa tidak, saya cek semua."
Baca juga: Francesco Bagnaia: Penakluk Ganasnya Desmosedici, Penerus Valentino Rossi
Mugiyono mengungkapkan, ia adalah satu-satunya orang dari pihak KYT yang dikirim dari Indonesia. Namun, dalam menjalankan tugasnya, ia bekerja sama dengan satu rekannya yang berasal dari Perancis.
"Dari Indonesia saya sendiri, tapi nanti (sampai di tujuan) bertemu teman saya satu dari Perancis."
"Untuk MotoGP 2021 ada empat pebalap yang kami support, ada Aleix Espargaro, Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, dan satu lagi Lorenzo Savadori."
"Kalau dari Moto2 ada empat juga, ada Stefano Manzi, Nicolo Bulega, Simone Corsi, dan Augusto Fernandez. Kemudian di Moto3 ada Andi Gilang, Dennis Foggia, Romano Fenati, sama Jaume Masia," ungkap Mugiyono.
Berkiprah secara langsung di MotoGP sebagai teknisi helm pebalap tidak pernah dibayangkan oleh Mugiyono. Semua ini ia raih berkat ketekunan dan perjuangan serta restu dari orang tua.
"Tahun 2010 saya mulai (berkecimpung di perusahaan helm), awalnya saya di bagian produksi. Untuk bagian racing waktu itu belum ada, jadi saya memang ditarik ke sana."
"Saya tidak pernah membayangkan, tapi saya bermimpi suatu saat bisa di MotoGP. Dari awal saya tekuni untuk servis helm, karena ini sudah menjadi pekerjaan saya."