KOMPAS.com - Gaya lompat tinggi terbagi menjadi lima jenis, yakni scissors technique, eastern cut-off, western roll, straddle, serta fosbury flop.
Berdasarkan sejarahnya, scissors technique atau gaya gunting adalah gaya yang kali pertama digunakan dalam perlombaan.
Selain menjadi yang pertama, gaya gunting paling mudah dipelajari karena lebih mudah untuk dipahami.
Dari gaya guling, gerakan lompat tinggi berevolusi ke eastern cut-off atau gaya guling.
Baca juga: Hal yang Membuat Atlet Lompat Tinggi Didiskualifikasi
Setelah itu gaya-gaya lain ikut bermunculan, western roll, straddle, dan fosbury flop.
Gaya ini menggantikan western roll dan juga sering digunakan oleh para pelompat, setelah fosbury flop.
Posisi atlet saat melompat dengan gaya straddle adalah menghadap tiang mistar.
Selain itu, saat melayang di udara, posisi kepala dan kaki pelompat melewati tiang mistar secara bersamaan.
Baca juga: Teknik Tolakan pada Lompat Tinggi
Sama seperti western roll, saat akan melakukan lompatan, kaki yang paling dekat dengan tiang mistar dijadikan pijakan.
Namun, lompat tinggi gaya straddle dapat dibedakan dengan lompat tinggi gaya lainnya, yaitu dari pelaksanaan saat melewati mistar.
Pelaksanaan gaya straddle saat melewati mistar mengharuskan kaki dibuka lebar hingga sebelum pelaksanaan pendaratan.
Kedua kaki itu tetap dibuka lebar atau kangkang.
Dari perbedaan sikap tubuh selama diudara, gaya straddle dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu horizontal straddle dan archdive straddle.
Baca juga: Kelebihan Teknik Fosbury Flop Dibanding Lainnya dalam Lompat Tinggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.