Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Lama Kata-kata Fury untuk Wilder Viral Usai Misi Balas Dendam Tuntas

Kompas.com - 10/10/2021, 22:59 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Petinju asal Inggris, Tyson Fury, kembali berhasil menumbangkan Deontay Wilder untuk mempertahankan sabuk juara dunia tinju kelas berat WBC.

Duel trilogi Tyson Fury vs Deontay Wilder dihelat di T-Mobile Arena, Nevada, Amerika Serikat, pada Minggu (10/10/2021) siang WIB.

The Gipsy King, julukan Tyson Fury, dinyatakan sebagai pemenang setelah berhasil membuat Deontay Wilder tersungkur tak berdaya pada ronde ke-11.

Kunci kemenangan Tyson Fury kali ini adalah pukulan keras hook tangan kanannya mengarah tepat ke dagu Deontay Wilder yang sudah kehilangan keseimbangan.

Ini adalah kali kedua Tyson Fury berhasil menumbangkan Deontay Wilder.

Tyson Fury sebelumnya sukses mempermalukan Deontay Wilder saat melakoni rematch atau pertarungan kedua mereka di MGM Grand Arena, Los Angeles, Amerika Serikat, pada Februari 2020.

Baca juga: Usai Dipukul KO Tyson Fury, Wilder Langsung Dilarikan ke Rumah Sakit

Kala itu Tyson Fury berhasil membuat telinga kiri Deontay Wilder berdarah pada ronde ketiga, juga berkat pukulan hook tangan kanan.

Pukulan hook tersebut sekaligus menjadikan Tyson Fury petinju pertama yang berhasil membuat Deontay Wilder terjatuh di atas kanvas.

Tepat pada ronde ketujuh, Tyson Fury dinyatakan sebagai pemenang setelah kubu Deontay Wilder melempar handuk putih ke dalam ring tanda menyerah.

Kemenangan itulah yang membuat Tyson Fury berhasil merebut sabuk juara dunia tinju kelas berat WBC milik Deontay Wilder.

Sekitar 20 bulan berselang, Tyson Fury sukses mempertahankan sabuk tersebut dengan memukul KO Deontay Wilder di T-Mobile Arena.

Perjalanan Tyson Fury untuk kembali ke level teratas dunia tinju kelas berat sangat berliku dan tidak mudah.

Baca juga: Pukul KO Deontay Wilder, Tyson Fury Ubah Ring Tinju Jadi Arena Karaoke

Tyson Fury sempat terpuruk menghadapi depresi sampai nyaris bunuh diri karena berbagai masalah mulai dari kecanduan narkoba dan alkohol, menderita obesitas, hingga hampir dicampakkan istrinya, Paris Fury.

Periode sulit kehidupan dan karier Tyson Fury dimulai pada akhir 2014. Tyson Fury saat itu sangat depresi setelah istrinya keguguran dan kehilangan pamannya pada waktu bersamaan.

Meski sangat berat, Tyson Fury berusaha menerima dan memilih menyimpan penderitaan tersebut.

Tyson Fury bahkan berhasil menumbangkan Wladimir Klitschko via angka mutlak pada November 2015.

Kemenangan itu membuat Tyson Fury berhak memakai mahkota raja tinju kelas berat karena berhasil memegang empat sabuk sekaligus, yakni WBA Super, IBF, WBO, dan IBO.

Tepat pada 8 April 2016, Tyson Fury dan Klitschko mengumumkan kesepakatan duel rematch. Tyson Fury dan Klitcschko saat itu menyepakati untuk tandin ulang pada Juli 2016.

Namun, duel kedua Tyson Fury vs Klitcscko yang sempat ditunda sampai Oktober 2016 itu terpaksa dibatalkan karena berbagai alasan.

Baca juga: Tyson Fury Vs Deontay Wilder: The Gypsy King Sebut Sang Lawan Idiot

Pertama, Tyson Fury didakwa mengunakan zat terlarang oleh Badan Anti-Doping Inggris (UKAD) pada April 2016. UKAD saat itu menemukan kandungan zat ilegal nandrolone dalam sampel darah Tyson Fury dari sampel 16 bulan sebelumnya.

Kedua, Tyson Fury menderita cedera ankle pada Juni 2016 atau sekitar dua pekan sebelum jadwal awal duel rematch kontra Klitschko.

Ketiga, ketika menderita cedera ankle, Tyson Fury terbukti menggunakan kokain sekitar satu bulan sebelum menghadapi Klitschko.

Keempat, Tyson Fury menderita obesitas sampai berat badannya menyentuh 150 kg pada Mei 2021.

Empat faktor tersebut membuat British Boxing Board of Control (BBBoC) mencabut lisensi bertjinu Tyson Fury pada Oktober 2016.

Tyson Fury pada akhirnya harus rela kehilangan seluruh sabuk juara dunia tunju miliknya.

Pada Oktober 2016, Tyson Fury sempat memberikan keterangan terkait berbagai masalah yang dia hadapi sejak 2014.

Baca juga: Tyson Fury Usai Tumbangkan KO Deontay Wilder: Jangan Pernah Ragukan Saya...

Tyson Fury saat itu secara terbuka mengakui dirinya mengonsumsi narkoba jenis kokain dan banyak minum alkohol untuk memerangi depresi.

"Saya banyak melalui ujian pribadi. Apa yang saya lalui kini tak berhubungan dengan dunia tinju, melainkan masalah pribadi," kata Tyson Fury.

"Saya sudah lama tidak ke pusat kebugaran. Saya melalui depresi. Saya tak ingin hidup lagi. Saya tak peduli, kokain adalah hal minor ketimbang keinginan saya untuk tidak hidup lagi. Semua uang di dunia tak ada artinya apabila kita tidak bahagia," ucap Tyson Fury.

Masalah yang bertubi-tubi membuat Tyson Fury sempat berpikir untuk bunuh diri pada periode 2015-2016.

Hal itu diungkapkan langsung oleh istri Tyson Fury, Paris Fury.

Ketika mengetahui rencana buruk Tyson Fury, Paris Fury juga mengaku sangat tertekan.

Paris Fury bahkan sempat berpikir untuk meninggalkan suaminya. Namun, Paris Fury akhirnya bisa bernafas lega karena Tyson Fury menunjukkan tekad untuk bangkit pada 2017.

Baca juga: Tyson Fury: Saya Akan Berdoa agar Tuhan Melembutkan Hatinya…

"Waktu itu (2015-2016), dia terus berbicara tentang kesengsaraan dan masalah yang dihadapinya," ujar Paris Fury dalam wawancara eksklusif usai pertarungan Fury vs Wilder 2, dikutip dari Mirror.

"Dia peminum tingkat tinggi dan dia pun menggunakan narkoba. Waktu itu saya sama sekali tidak tahu. Kemudian, dia terlihat sangat gemuk. Itu merupakan waktu yang sulit untuk berurusan dengannya," ujar Paris.

"Pada suatu level, saya ingin pergi. Akhirnya, dia mencari bantuan, dia mendapat diagnosis dan dia bisa keluar dari masalah dan jauh lebih baik," tutur Paris.

"Titik baliknya adalah ketika dia mengaku ingin bunuh diri. Saya tahu dia akan melakukannya," ujar Paris Fury menambahkan.

Pada 2017, Tyson Fury berhasil sedikit melupakan masalahnya dan mencoba untuk bangkit dengan kembali ke pusat kebugaran.

Langkah pertama Tyson Fury adalah mencoba menurunkan berat badannya yang sempat menyentuh 181 kilogram.

Baca juga: Ronde demi Ronde, Ternyata Tyson Fury Duduki “Wajah” Deontay Wilder

Uniknya, salah satu alasan Tyson Fury untuk bangkit dari keterpurukan adalah Deontay Wilder.

Hal itu tercermin dari video Tyson Fury yang diambil pada 2017. Tyson Fury menyatakan bahwa dirinya tidak terima karena sudah dianggap habis oleh Deontay Wilder.

"Deontay Wilder. Dengan rasa hormat, Anda telah membuat saya termotivasi. Anda menilai saya tidak bisa bangkit dan karier saya sudah habis," kata Tyson Fury.

"Saya akan kembali Wilder. Saya akan kembali untuk Anda!," tutur Tyson Fury.

Pernyataan itu disampaikan Tyson Fury ketika dirinya sedang berlari kecil pada 2017.

Video tersebut kini viral di sosial media setelah Tyson Fury berhasil memukul KO Deontay Wilder di T-Mobile Arena.

Baca juga: VIDEO - Momen Tyson Fury Robohkan KO Deontay Wilder

Tepat pada Juni 2018, Tyson Fury berhasil kembali ke ring tinju dengan menumbangkan Sefer Seferi dan Francesco Pianeta sekitar dua bulan setelahnya.

Dikutip dari situs The Independent, Tyson Fury berhasil menurunkan berat badannya sampai 112 pon atau sekitar 50 kg saat berhadapan dengan Sefer Seferi.

Tyson Fury yang kembali terlihat percaya diri kemudian berhadapan dengan Deontay Wilder pada Desember 2018.

Namun, Tyson Fury saat itu gagal merebut sabuk kelas berat WBC milik Wilder setelah tiga juri memutuskan hasil pertarungan imbang.

Meski gagal menang, Tyson Fury mendapatkan banyak pujian karena berhasil bangkit setelah sempat tersungkur akibat menerima pukulan Deontay Wilder menjelang akhir ronde ke-12.

Usaha keras Tyson Fury untuk bangkit dari ketepurukan dan kembali memegang sabuk juara dunia tinju kelas berat akhirnya berbuah hasil pada Februari 2020.

Tidak tanggung-tanggung, Tyson Fury sukses merebut sabuk juara dunia tinju kelas berat WBC dengan memberi kekalahan pertama untuk Deontay Wilder.

Sekitar 18 bulan berselang, Tyson Fury kembali membuktikan kualitasnya dengan memukul KO Deontay Wilder di T-Mobile Arena untuk mempertahankan sabuknya.

Sebelum mengalahkan Wilder untuk kedua kalinya, Tyson Fury sempat berbicara soal kesehatan mentalnya.

Baca juga: Hasil Tinju Dunia: Saling Jatuhkan, Tyson Fury Pukul KO Deontay Wilder

Tyson Fury mengaku sangat beruntung karena orang terdekatnya terus memberi dukungan ketika dirinya sedang terpuruk pada periode 2015-2016.

Secara khusus, Tyson Fury juga memberi pesan kepada semua orang, terutam atlet, untuk tidak meremehkan kesehatan mental.

Berikut adalah cerita dan pesan Tyson Fury terkait kesehatan mental seperti dikutip dari situs The Guardian:

"Menang tidak berarti apa-apa untuk saya. Saya sempat mengalami periode buruk selama tiga tahun. Saya berada di posisi terendah, di antara kematian dan kehidupan.

"Saran untuk semua orang yang sedang menghadapi masalah kesehatan mental adalah segera mencari bantuan yang tepat.

"Saya tidak pernah mencari bantuan ketika menghadapi masalah kesehatan mental sampai 2016. Saya saat itu tidak bisa tidur ketika lampu padam. Saya takut akan kematian. Kecemasan saya sangat mengerikan.

"Saya percaya kecemasan adalah salah satu hal terburuk yang bisa menimpa siapapun. Saya tidak tahu apa yang saya alami saat itu. Saya tidak memiliki ilmu untuk menganalisis masalah saya.

"Ketika mendapat bantuan, saya mulai pulih. Salah satu hal terbaik yang pernah saya lakukan adalah keluar dan berbicara kepada orang terdekat.

"Sebab, dengan komunikasi Anda dapat mengatasi rintangan apa pun.

"Namun, ketika Anda memilih menyimpan semuanya untuk diri sendiri dan tidak berkomunikasi dengan orang lain, Anda adalah sebotol sampanye yang dikocok dan dikocok, menunggu bagian atasnya meledak.

"Jika itu dibiarkan terus berlarut, Anda akan mengalami gangguan mental dan tidak akan pulih. Jadi, saran terbaik saya adalah segera mencari bantuan dan mencoba menjadi lebih baik.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com