TOKYO, KOMPAS.com - Sejak pekan lalu, penyelenggara Paralimpiade Tokyo 2020 sudah mengingatkan kembali peraturan masuk-keluar di Perkampungan Atlet Tokyo.
"Peraturan ini juga berkaitan dengan upaya pencegahan meluasnya pandemi Covid-19," kata pernyataan Tokyo 2020, hari ini.
Para peserta hanya mendapat izin masuk ke Perkampungan Atlet setidaknya sebelum mereka berlaga di cabang-olahraga masing-masing.
"Pada akhir penyelenggaraan, para peserta maksimal sudah harus keluar 48 jam," kata Tokyo 2020.
Pemerintah Jepang pada Selasa (17/8/2021) membuka kembali Perkampungan Atlet Tokyo untuk menghadapi perhelatan Paralimpiade Tokyo 2020.
"Kami masih memerangi pandemi Covid-19," kata pernyataan pemerintah Jepang.
Lantaran kebijakan itu, Paralimpiade Tokyo 2020 akan bernasib sama dengan Olimpiade Tokyo 2020.
"Paralimpiade Tokyo 2020 akan dilaksanakan tanpa penonton," kata CEO Tokyo 2020 Seiko Hashimoto.
Setidaknya, ada tiga syarat yang menjadi kewajiban selama Paralimpiade Tokyo 2020.
Pertama, para peserta wajib melaksanakan tes Covid-19 harian.
Kedua, para peserta wajib mengenakan masker.
Ketiga, para peserta wajib menjaga jarak fisik.
"Tak ada pelaksanaan acara khusus menyambut Paralimpiade Tokyo 2020," kata Seiko Hashimoto.
Hal itu berarti, kata Hashimoto lagi, para peserta harus masuk Perkampungan Atlet Tokyo dan mengikuti prosedur di lokasi itu.
Tes Covid-19