George pun bangga sebagai anak Papua.
"Selama itu, anak Papua paling mentok-nya sampai di provinsi. Lalu sampai di Jakarta, anak Papua kalah terus," tuturnya.
Prestasi George Saa kemudian memberikan peluang baginya dilatih oleh pakar fisika asal Indonesia, Profesor Yuhannes Surya untuk mengikuti lomba riset tingkat internasional pada 2004.
Melalui makalah "Infinite Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical Resistor", George Saa menjadi pemenang perhelatan First Step to Nobel Prize in Physics pada 2004.
Berbekal capaian itu, ucap George Saa, dirinya berinisiatif membantu pemerintah memberikan pendidikan bagi masyarakat Papua bisa mengakses pendidikan.
Wujud nyatanya, terang George Saa, dirinya sudah mendirikan pusat pelatihan riset teknik dan pelatihan vokasi.
"Lokasinya ada di Timika (ibu kota Kabupaten Mimika) dan saya fokus menjalankan itu," pungkas George Saa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.