NAGOYA, KOMPAS.com - Isu perundungan menerpa Wali Kota Nagoya Takashi Kawamura yang menggigit medali emas milik peraih medali emas sofbol putri Olimpiade Tokyo 2020.
Asal muasal isu itu datang dari pertanyaan Kawamura kepada Miu Goto, atlet putri pemilik medali emas tersebut.
"Apakah kamu dilarang memiliki hubungan yang romantis?" tanya Takashi Kawamura.
Baca juga: Wali Kota Penggigit Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 Kena Sanksi Potong Gaji
Sebelumnya, Takashi Kawamura menjadi perbincangan saat dirinya menggigit medali emas Olimpiade Tokyo 2020 milik atlet sofbol putri Jepang, Miu Goto, terkena sanksi tiga bulan potong gaji.
Nagoya adalah prefektur tempat Miu Goto tinggal.
Sanksi pemotongan gaji itu akan mulai berlangsung pada September 2021.
"Saya siap menjalankan sanksi itu. Saya bertanggung jawab," kata Kawamura.
Mengesampingkan isu pemecatan dirinya atas perilaku tersebut, Takashi Kawamura juga berujar,"Saya masih ingin melayani rakyat Nagoya."
Menurut perhitungan Dewan Kota Nagoya, Takashi Kawamura selama tiga bulan itu akan kehilangan gaji hingga 1,5 juta yen atau setara dengan 13.000 dollar AS atau sekitar Rp 187,2 juta.
Ceritanya, Miu Goto, perempuan berusia 20 tahun itu datang ke Balai Kota Nagoya pada Rabu (4/8/2021).
Miu Goto hendak melaporkan pencapaian medali emasnya saat memenangi partai final sofbol putri Olimpiade Tokyo 2020.
Kala bersua Miu Goto, wali kota itu meminta agar medali emas Miu Goto dilepas dan dikalungkan ke leher Takashi Kawamura.
Lantas, Kawamura membuka maskernya dan menggigit medali emas Miu Goto.
Takashi Kawamura bertingkah laku selayaknya para pemenang medali yang menggigit medali raihan mereka.
"Medali emas ini keras juga ya," kata Takashi Kawamura kepada Miu Goto.