KOMPAS.com - Tim Afghanistan tidak akan berpartisipasi dalam Paralimpiade Tokyo 2020 karena terjebak dalam situasi yang tengah terjadi di negaranya.
Saat ini, Afghanistan sedang berada dalam situasi mencekam setelah kelompok Taliban menguasi beberapa wilayah, seperti ibu kota provinsi Kuduz hingga ibu kota negara, Kabul.
Bahkan, Taliban dilaporkan sudah menduduki istana presiden Afghanistan pada Minggu malam (15/8/2021).
Sementara itu, Presiden Ashraf Ghani disebut sudah melarikan diri sejak Kabul mulai dikuasai oleh Taliban.
Taliban menguasai Afghanistan hanya dalam tempo 10 hari.
Baca juga: 2 Cabang Olahraga Memulai Debut di Paralimpik Tokyo 2020
Situasi yang menarik perhatian dunia ini kemudian berdampak pada nasib atlet Paralimpiade dari Afghanistan.
Adapun Afghanistan dilaporkan hanya menyiapkan dua atlet untuk berangkat ke Paralimpiade Tokyo 2020, 24 Agustus mendatang.
Kedua atlet itu adalah Zakia Khudadadi dan Hossain Rasouli yang sejatinya akan turun di cabang olahraga para-taekwondo.
Melansir Japan Times, Zakia Khudadadi merupakan atlet wanita pertama yang mewakili Afghanistan di Paralimpiade.
Namun, saat mendekati hari keberangkatan, Zakia Khudadadi dan Hossain Rasouli disebut batal mengikuti Paralimpiade Tokyo 2020.
Baca juga: 5 Cabang Olahraga Paralimpik Tokyo 2020 Bisa Jadi Pusat Perhatian
Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Afghanistan telah mengonfirmasi bahwa Zakia dan Hossain batal mengikuti Paralimpiade Tokyo 2020 karena situasi yang tengah terjadi Afghanistan.
Situasi tersebut membuat akses keluar dari Afghanistan ditutup sehingga tidak ada cara bagi Zakia, Hossain, beserta ofisial, berangkat ke Tokyo.
"Sayangnya, NPC (Komite Paralimpiade Nasional) Afghanistan tidak akan lagi berpartisipasi dalam Paralimpik Tokyo 2020," kata juru bicara IPC Craig Spence, dikutip dari Japan Times, Senin (16/8/2021) malam WIB.
"Karena situasi serius yang sedang berlangsung di negara tersebut, semua bandara ditutup dan tidak ada cara bagi mereka untuk melakukan perjalanan ke Tokyo," imbuh Craig Spence.
Baca juga: 22 Cabang Olahraga di Paralimpik Tokyo 2020
Sejauh ini, belum ada kabar terkait upaya bantuan dari IPC untuk tetap bisa memberangkatkan Zakia dan Hossain.
IPC hanya berharap agar Zakia, Hossain, dan para ofisial tetap aman di tengah situasi mencekam di Afghanistan.
"Kami berharap tim dan ofisial tetap aman dan sehat selama masa sulit ini," tutur Craig Spence.
Sebelum ini, Chef de Mission Afghanistan Arian Sadiqi mengatakan bahwa Paralimpiade Tokyo 2020 adalah panggung untuk menyampaikan pesan kemanusiaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.