Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jay-Jay Okocha, Seniman Lapangan Hijau yang Pernah Singgah di PSG

Kompas.com - 16/08/2021, 17:20 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

Sumber FIFA,Copa 90

KOMPAS.com - Jauh sebelum kehadiran Lionel Messi, Paris Saint-Germain (PSG) pernah memiliki sosok seniman lapanga hijau. Dia adalah Jay-Jay Okocha.

Nama asli pria kelahiran Enugu, Nigeria, itu sebenarnya adalah Augustine Okocha.

Awalnya, nama "Jay-Jay" adalah panggilan untuk sang kakak, Emmanuel, yang bermain sepak bola lebih dulu.

Nama itu kemudian diturunkan kepada Okocha. Akan tetapi, nama Jay-Jay justru lebih melekat kepada sang adik.

Okocha merupakan bagian dari generasi emas Super Eagles, julukan timnas sepak bola Nigeria, ketika meraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996.

Sebelum pindah ke PSG pada musim panas 1998, Okocha lebih dulu berkarier di Jerman dan Turki.

Baca juga: Kisah di Balik Nama Kun Milik Sergio Aguero

Pemain berposisi gelandang serang itu tercatat pernah membela Borussia Neunkirchen (1990-1992) dan Eintracht Frankfurt (1992-1996) di Liga Jerman serta salah satu klub top Liga Turki, Fenerbahce, dari 1996 hingga 1998.

Di Jerman, Okocha mulai menunjukkan skill memukaunya di atas lapangan.

Pada suatu pertandingan di tahun 1993, saat Okocha bermain untuk Frankfurt, ia seorang diri pernah membuat Oliver Kahn dan para pemain belakang Karlsruher kalang kabut.

Setelah tampil bagus bersama Fenerbahce di mana ia mencetak 34 gol dari 62 penampilan di Liga Turki, Okocha lalu dipinang oleh PSG pada 1998.

Pada saat itu, PSG harus menebus Okocha dengan mahar sebesar 14 juta paun, harga yang membuatnya menjadi pemain Afrika termahal pada waktu itu.

Baca juga: Kisah Messi dan Nomor 30, Awal dari Sejarah Besar La Pulga

Di PSG, Okocha menjadi pemain yang dicintai oleh para pendukung Les Parisiens.

Layaknya seorang seniman dengan karyanya yang indah, aksi-aksi brilian Okocha di lapangan hijau mampu menyihir publik kota Paris.

Di klub tersebut, ia juga sempat menjadi mentor bagi Ronaldinho yang bergabung dengan PSG pada usia 21 tahun.

Jay-Jay Okocha menghabiskan empat musim di PSG. Ia tampil pada 84 pertandingan dan mencetak 12 gol.

Ia meninggalkan PSG pada 2002, lalu pindah ke Bolton Wanderers dan bermain selama empat musim di sana.

Selepas dari Bolton, Okocha sempat bermain untuk klub Liga Qatar, Qatar SC, selama semusim, kemudian pensiun di Hull City pada 2008.

Baca juga: Ironi Karier Jeffren Suarez: Dulu Juara Bareng Messi, Kini Terdampar di Liga 2 Thailand

Selama kariernya di level klub, Okocha tidak banyak meraih gelar bergengsi. Di PSG, satu-satunya trofi yang ia raih adalah Trophee des Champions alias Piala Super Perancis 1998.

Sementara ketika membela Bolton, ia mampu membawa klub tersebut melaju ke final Piala Liga Inggris, tetapi kalah dari Middlesbrough pada partai puncak.

Namun, warisan Jay-Jay Okocha bagi sepak bola bukan hanya tentang banyaknya gelar juara.

Mengutip Copa 90, hal yang membuat Okocha selalu mendapatkan tempat di hati fans adalah kegembiraan sepak bola yang ia suguhkan dari lapangan hijau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Liga Spanyol
Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Liga Inggris
Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Liga Inggris
Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Liga Inggris
Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Sports
Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Liga Indonesia
Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Liga Inggris
Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com