JAYAPURA, KOMPAS.com - Arena dayung di Teluk Youtefa, Jayapura yang sedang dalam proses penyelesaian untuk PON XX Papua 2021 punya keunikan.
Laman resmi PB PON Papua menunjukkan Nindya Karya menggarap arena dayung bersama dengan arena sepatu roda.
Total kontraknya mencapai Rp 128 miliar.
Baca juga: Pulang dari Olimpiade Tokyo 2020, Pedayung Indonesia Fokus ke PON XX Papua 2021
"Arena dayung kontraknya Rp 14 miliar," kata insinyur dari Nindya Karya Muhammad Fikri sebagaimana warta Antaranews.com, Selasa (3/8/2021).
Fikri menjelaskan, arena dayung sudah rampung 97 persen untuk pengerjaan di atas tanah reklamasi.
Proyek di lokasi ini meliputi bangunan gudang perahu, menara finis, dan paving.
Sementara, pengerjaan menara pemantau baru sekitar 30 persen.
Menurut Muhammad Fikri, anggaran menara pemantau besarnya Rp 4 miliar.
Fikri menambahkan, pembangunan arena dayung punya keunikan.
"Tujuh menara pemantau dibangun di atas laut," kata Muhammad Fikri.
Menurut Fikri, menara pemantau di atas laut adalah satu-satunya kelengkapan arena olahraga dayung di Indonesia.
"Menara pantau dayung di Palembang dibangun di daratan," ucap Muhammad Fikri.
Sebelumnya, sepulangnya dari perhelatan Olimpiade Tokyo 2020, pedayung Indonesia Mutiara Rahma Putri langsung memfokuskan diri ke PON XX Papua 2021.
"Saya saat ini menjalani isolasi mandiri terlebih dahulu," kata Mutiara yang tiba di tanah air pada Kamis (29/7/2021).
Pada perhelatan PON nanti, Mutiara akan tampil membela tim dayung Provinsi Jambi.