Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Hoki di Olimpiade Tokyo, Potensi Rio Waida Disebut Luar Biasa

Kompas.com - 27/07/2021, 07:20 WIB
Celvin Moniaga Sipahutar,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, menilai Rio Waida punya potensi besar meski sang atlet belum beruntung di Olimpiade Tokyo 2020.

Peselancar muda Indonesia, Rio Waida, terhenti di babak 16 besar cabor surfing papan pendek putra Olimpiade Tokyo 2020.

Rio Waida kalah dari Kanoa Igarashi (Jepang) dalam pertandingan di Tsurigasaki Surfing Beach, daerah pinggiran Tokyo, Senin (26/7/2021) lalu.

Surfer berusia 21 tahun itu kalah dengan total skor 12-14 dari Kanoa Igarashi.

Wave atau ombak terbaik pertama Rio Waida mendapat 6,17 poin, sedangkan pada wave 2 meraih 5,83 poin sehingga total skor 12.

Di sisi lain, Kanoa Igarashi menorehkan 8 poin (wave 1) dan 6 poin (wave 2). Wakil tuan rumah pun berhasil menang setelah meraup total skor 14.

Baca juga: Selancar Olimpiade Tokyo 2020 - Terhenti di 16 Besar, Rio Waida Keluhkan Dahsyatnya Ombak

Hasil tersebut memupus harapan Rio untuk meraih medali dalam cabang olahraga (cabor) yang baru kali pertama dipertandingkan di Olimpiade ini.

Kendati belum beruntung di Olimpiade Tokyo 2020, surfer berdarah Jepang tersebut mendapatkan banyak apreasiasi atas perjuangannya.

Apresiasi juga turut diberikan Raja Sapta Oktohari, sekaligus menyatakan bahwa Rio punya potensi luar biasa.

"Rio itu usia sangat muda 21 tahun dan punya potensi yang sangat luar biasa," kata Raja Sapta Oktohari dikutip dari ANTARA.

"Penampilan di Tokyo ini menjadi sebuah pelajaran berharga untuk bisa lebih baik ke depan," ujar pria yang akrab disapa Okto itu menjelaskan.

Baca juga: Jadwal Siaran Langsung dan Live Streaming Olimpiade Tokyo, 4 Wakil Indonesia Beraksi

Raja Sapta Oktohari kemudian menyatakan Rio Waida harus menambah jam terbangnya di cabor surfing.

Terlebih lagi, cabor surfing dipastikan akan tetap dihelat di tiga edisi Olimpiade mendatang, yakni Paris (2024), Los Angeles (2028), dan Brisbane (2032).

KOI akan mengawal langsung pergerakan Rio Waida dan timnya dalam menyusun program pembinaan serta kalender kejuaraan yang akan diikuti sang atlet.

Hal tersebut bakal diupayakan demi membuat potensi Rio terasah dengan maksimal.

Langkah itu juga sejalan dengan grand design olahraga nasional yang disusun Kemenpora demi peningkatan prestasi terutama di ajang Olimpiade.

"Olahraga surfing ini sangat potensial menjadi olahraga andalan karena Indonesia memiliki banyak pantai," tutur Okto menambahkan.

Baca juga: Alasan Atlet Keturunan Jepang Rio Waida Jadi Pembawa Bendera Indonesia di Pembukaan Olimpiade Tokyo

"Saya yakin kita memiliki banyak atlet selancar seperti Rio yang potensial untuk tampil di Olimpiade," ucapnya.

Terkait kekalahan di 16 besar, Okto menilai Rio Waida telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengalahkan Kanoa Igarashi yang merupakan wakil tuan rumah.

"Kami baru saja menyaksikan jagoan selancar Indonesia, Rio Waida bertanding dan melihat perjuangan kerasnya," kata Okto.

"Tidak gampang memang mengalahkan Igarashi yang menempati peringkat keenam dunia dan bertanding di kandangnya," tuturnya menjelaskan.

Setelah berjuang di Olimpiade Tokyo, Rio dijadwalkan berkompetisi di Kejuaraan Dunia Selancar yang akan digelar di Meksiko pada 10 Agustus mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Sports
Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Liga Indonesia
Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Liga Inggris
Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Liga Inggris
Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Liga Italia
Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Internasional
Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com