Itu bisa dilihat dari upaya Eko setelah sukses melakukan angkatan pertama Clean and Jerk seberat 165kg.
Dia memutuskan menaikkan beban hingga 12 kg menjadi 177kg pada angkatan kedua. Hanya, penampilan Eko belum membuahkan hasil hingga angkatan ketiga.
"Setelah sukses angkatan pertama Clean and Jerk 165kg, saya memang mengambil keputusan untuk menaikkan beban menjadi 172kg. Karena, pada angkatan snatch, saya sudah selisih 4kg dengan Li Fabin," kata pria yang genap berusia 32 tahun sehari sebelum laga tersebut dalam rilis dari NOC Indonesia.
"Keputusan itu harus saya ambil untuk membuka peluang meraih emas."
Ketika ditanyakan untuk siapa medali perak yang dipersembahkan, Eko menjawab,"medali perak ini saya persembahkan untuk seluruh masyarakat Indonesia dan keluarga."
Keberhasilan ini membuat Eko Yuli meneruskan tradisinya dengan selalu memenangkan medali di ajang Olimpiade.
Sebelumnya, dia sudah memenangkan satu medali perunggu di Beijing 2008 dan London 2012, serta meraih medali perak di Rio 2016.
Eko Yuli Irawan kini menjadi atlet Indonesia dengan koleksi medali Olimpiade terbanyak sepanjang sejarah.
Perolehannya mengalahkan legenda angkat besi putri Indonesia, Raema Lisa Rumbawes, yang meraih tiga medali Olimpiade pada medio 2000-2008.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.