Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugur di Babak Penyisihan Tenis Meja, Atlet Termuda di Olimpiade Tokyo Kirim Pesan Menyentuh

Kompas.com - 24/07/2021, 22:20 WIB
Celvin Moniaga Sipahutar,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

Sumber Olympic

KOMPAS.com - Atlet termuda di Olimpide Tokyo 2020, Hend Zaza, mengirimkan pesan menyentuh usai gugur di babak penyisihan cabor tenis meja nomor tunggal putri.

Hend Zaza yang masih berusia 12 tahun dikalahkan wakil Austria berdarah China, Liu Jia.

Bertanding di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Sabtu (24/7/2021), Hend Zaza yang merupakan wakil Suriah kalah empat gim langsung dari Liu Jia.

Henda Zaza kalah dengan skor cukup telak yaitu 4-11, 9-11, 3-11, 5-11 dalam tempo 24 menit.

Hal ini bisa dipahami mengingat sang lawan merupakan petenis meja yang sangat berpengalaman.

Liu Jia sudah berusia 39 tahun dan telah tampil sebanyak enam kali di Olimpiade, termasuk Tokyo 2020.

Baca juga: Hend Zaza, Atlet Termuda Olimpiade Tokyo 2020 yang Berusia 12 Tahun

Dia juga telah meraih beragam prestasi seperti gelar juara Eropa pada 2005, empat tahun sebelum Zaza lahir.

Meski harus gugur di Olimpiade Tokyo 2020 di babak penyisihan, Hend Zaza tetap mengakhiri ajang olahraga multicabang itu dengan senyuman.

Menurut Zaza, tampil di Olimpiade sudah menjadi pencapaian luar biasa baginya.

"Mencapai Olimpiade Tokyo sudah merupakan pencapaian, saya tidak diminta untuk menang, saya diminta untuk bermain dengan baik," kata Hend Zaza dilansir dari situs resmi Olimpiade.

"Saya pikir saya memiliki kinerja yang baik dan saya belajar dari kekalahan. Semoga di Olimpiade berikutnya, saya bisa meraih lebih dari ini," tuturnya.

Baca juga: Daftar Perolehan Medali Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia Peringkat Ke-19

Pada kesempatan yang sama, Hend Zaza juga memberikan tanggapannya melawan Liu Jia yang lebih berpengalaman dan kaya akan prestasi.

"Di mata saya, saya mencapai sesuatu. Seorang gadis berusia 12 tahun bermain melawan seorang berusia 39 tahun dan mengambil sembilan atau sepuluh poin," lanjut Zaza.

"Ini adalah sebuah prestasi. Tentunya, saya ingin menang dan melaju hingga satu atau dua pertandingan. Mudah-mudahan di Olimpiade berikutnya saya bisa mendapat hasil lebih baik."

Hend Zaza mencapai Olimpiade Tokyo 2020 saat situasi di Suriah tengah mencekam dengan perang suadara.

Perang saudara di negara asal Zaza sendiri sudah berlangsung lebih dari satu dekade lalu.

Baca juga: Hasil Sepak Bola Olimpiade Tokyo 2020: Belanda-Brasil Seri, AS Pecah Telur

Kondisi tersebut membuat pemadaman listrik sering terjadi sehingga sesi latihan Hend Zaza kerap ditunda.

Hal ini tak terlepas karena dia berlatih di dalam ruangan. Ruang tempat dia berlatih pun hanya diisi dengan empat meja seadanya.

Melansir dari The Guardian, kondisi juga membuat Zaza hanya hanya bisa bermain dalam dua atau tiga pertandingan eksternal dalam setahun.

Namun, semua hal tersebut tidak mengurangi keinginannya untuk menjadi atlet tenis meja dan mempersembahkan medali untuk negaranya di Olimpiade.

Atlet muda tersebut pun berhasil mendapatkan tiket ke Olimpiade Tokyo seusai mengalahkan Mariana Shakian (42 tahun) dari Lebanon di final Kualifikasi Zona Asia Barat pada Februari 2020.

Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020, Jadi Peraih Medali Pertama Indonesia, Windy Cantika Ungkap Kunci Kesuksesannya

Meski gugur di Tokyo 2020, Zaza tetap optimistis bisa mewujudkan mimpi untuk mempersembahkan medali untuk negaranya di Olimpiade berikutnya.

Hend Zaza pun memberikan pesan menyentuh kepada semua orang memiliki mimpi untuk terus berjuang di situasi sesulit apa pun.

"Selama lima tahun terakhir, saya telah melalui banyak pengalaman berbeda. Terutama ketika ada perang yang terjadi di seluruh negeri, dengan penundaan pendanaan untuk Olimpiade dan itu sangat sulit," katanya.

"Namun, saya tetap harus berjuang untuk mewujudkan mimpi saya, dan ini adalah pesan saya kepada semua orang yang ingin memiliki situasi yang sama."

"Perjuangkan impian Anda, berusaha keras, terlepas dari kesulitan yang Anda alami, Anda akan mencapai tujuan Anda," ungkap Hend Zaza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com