KOMPAS.com - Stadion Sapporo Dome menjadi salah satu venue Olimpiade Tokyo 2020. Sapporo Dome merupakan stadion canggih karena lapangannya bisa diubah untuk tiga jenis olahraga.
Mengutip laman resmi Olimpiade, Stadion Sapporo Dome yang terletak di Sapporo, Hokkaido, adalah markas tim sepak bola Hokkaido Consadole Sapporo dan tim bisbol Hokkaido Nippon-Ham Fighters.
Kedua tim beda cabang olahraga tersebut bisa bermarkas di tempat yang sama karena lapangan Stadion Sapporo Dome memang bisa diubah sesuai kebutuhannya.
Lapangan stadion berkapasitas 41.000 penonton itu bisa berubah dari lapangan sepak bola menjadi lapangan bisbol dalam hitungan jam.
Bahkan, tak hanya sepak bola dan bisbol, Stadion Sapporo Dome juga bisa digunakan untuk menggelar pertandingan rugby.
Pembangunan Stadion Sapporo Dome selesai pada Maret 2001 dan mulai dibuka pada 3 Juni 2001. Arsitek stadion ini adalah Hiroshi Hara, salah seorang arsitek ternama di Jepang.
Stadion Sapporo Dome digunakan untuk menggelar pertandingan Piala Dunia 2002 yang dilangsungkan di Jepang dan Korea Selatan.
Baca juga: Mengapa Jersei Tim Sepak Bola di Olimpiade Berbeda dari Laga Resmi FIFA?
Adapun, tiga pertandingan babak penyisihan grup yang digelar di Stadion Sapporo Dome adalah Jerman vs Arab Saudi, Argentina vs Inggris, dan Italia vs Ekuador.
Kapasitas maksimal Stadion Sapporo Dome adalah 41.484 penonton untuk pertandingan sepak bola dan 42.270 penonton untuk bisbol.
Selain Piala Dunia FIFA, event olahraga internasional lain yang digelar di Stadion Sapporo Dome adalah Piala Dunia Rugby 2019 dan Olimpiade Musim Panas 2020.
? 24 hours from now, it all begins here ?????
?? Who's excited to see #OlympicFootball kick off at the Sapporo Dome with @TeamGB vs @LaRoja? ????@Olympics | #Tokyo2020 pic.twitter.com/FTLmaJKTcL
— FIFA Women's World Cup (@FIFAWWC) July 20, 2021
Sapporo Dome merupakan stadion modern dengan teknologi canggih. Salah satu kecanggihan stadion ini adalah lapangan yang bisa ditarik.
Untuk bisbol, pertandingan akan dimainkan di lapangan rumput sintetis yang terletak di bawahnya.
Sementara itu untuk pertandingan sepak bola akan dimainkan di lapangan rumput yang bisa digeser masuk dan keluar stadion sesuai kebutuhan.
Proses perubahan lapangan Sapporo Dome dari lapangan bisbol menjadi lapangan sepak bola dimulai dengan penyimpanan lapangan rumput sintetis.
Baca juga: Lionel Messi dan Kenangan Manis Medali Emas Olimpiade
Setelah itu, dua set bangku penonton yang tadinya berbentuk cekung (mengikuti bentuk lapangan bisbol) akan digeser menjadi lurus sesuai lapangan sepak bola.