Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Olimpiade Tokyo 2020, Toyota Tak Siarkan Iklannya

Kompas.com - 19/07/2021, 12:30 WIB
Josephus Primus

Penulis

Sumber Kyodonews

TOKYO, KOMPAS.com - Produsen mobil Toyota Motor Corp. memilih tak menyiarkan iklannya selama perhelatan Olimpiade Tokyo 2020.

"Presiden kami juga tak akan datang pada pembukaan Olimpiade Tokyo 2020," kata Kepala Divisi Komunikasi Toyota Jun Nagata pada Senin (19/7/2021).

Jun Nagata menerangkan alasan pihaknya dilandasi oleh pertimbangan agar merek Toyota tidak rusak oleh opini publik yang tengah cemas menghadapi pandemi Covid-19, khusus di Jepang.

Baca juga: Profil Vidya Rafika, Atlet Menembak Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Sebelumnya, Toyota sudah menyiapkan iklan komersial untuk televisi dengan menampilkan atlet-atlet yang ambil bagian pada Olimpiade Tokyo 2020.

Japan National Stadium, akan digunakan untuk upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 21 yang akan berlangsung pada  Jumat (23/7/2021). 
Dezeen Japan National Stadium, akan digunakan untuk upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 21 yang akan berlangsung pada Jumat (23/7/2021).

Olimpiade Tokyo 2020 yang tertunda setahun lantaran pandemi Covid-19 berlangsung sampai dengan 8 Agustus 2021.

Meski memilih tidak menyiarkan tayangan iklan komersialnya, Toyota tetap menjadi salah satu sponsor papan atas Olimpiade Tokyo 2020.

"Kami tetap mendukung para atlet dan berkontribusi pada Olimpiade Tokyo 2020 dengan menyediakan kendaraan-kendaraan dan dukungan lainnya," pungkas Jun Nagata.

Ilustrasi produksi mobil Toyota Fortuner di pabrik TMMIN di Karawang, Jawa Barat.Istimewa Ilustrasi produksi mobil Toyota Fortuner di pabrik TMMIN di Karawang, Jawa Barat.

Darurat

Ilustrasi corona virus (Covid-19)KOMPAS.COM/Shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)

Sementara itu, Kota Tokyo memasuki keempat kalinya berstatus darurat Covid-19 mulai Senin (12/7/2021).

"Penetapan ini merupakan upaya mencegah meluasnya pandemi Covid-19," kata Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga mengingatkan warga Jepang dalam pernyataan resminya.

Status keempat itu mempunyai masa berlaku hingga Minggu (22/8/2021).

Status ini merupakan perpanjangan dari status ketiga yang habis masa berlakunya pada Minggu (11/7/2021).

Tim panahan putra Indonesia ketika mengikuti Final Olympic Qualification Tournament yang berlangsung di Paris, Perancis.DOK. WORLD ARCHERY Tim panahan putra Indonesia ketika mengikuti Final Olympic Qualification Tournament yang berlangsung di Paris, Perancis.

Sama seperti pada status darurat Covid-19 sebelumnya, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat juga berlangsung.

Selain perpanjangan status kondisi darurat Covid-19 untuk Tokyo dan Okinawa, empat prefektur yakni Chiba, Saitama, Kanagawa, dan Osaka, juga terkena kebijakan ini.

"Kebijakan pada keempat prefektur tersebut diperpanjang hingga Minggu (22/8/2021)," kata Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.

Kebijakan ini sudah barang tentu membuat perhelatan Olimpiade Tokyo terkena dampaknya.

Peselancar Indonesia, Rio Waida, menjadi wakil ke-20 Indonesia yang lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Dok. NOC Indonesia Peselancar Indonesia, Rio Waida, menjadi wakil ke-20 Indonesia yang lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Pekan lalu, kebijakan bahwa Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung tanpa kehadiran penonton sudah diputuskan oleh para pemangku kepentingan antara lain pemerintah Jepang, Tokyo 2020, Komite Olimpiade Jepang (JOC), dan Komite Olimpiade Internasional (IOC).

"Olimpiade Tokyo 2020 digelar tanpa penonton," kata CEO penyelenggara, Tokyo 2020, Seiko Hashimoto.

Sementara itu, status kondisi darurat Covid-19 yang habis masa berlakunya pada Minggu (11/7/2021) malam adalah Hokkaido, Aichi, Kyoto, Hyogo, dan Fukuoka.

Pada seluruh prefektur berstatus darurat Covid-19, pembatasan dilakukan pada, antara lain, tempat makan umum.

Logo Olimpiade Tokyo 2020 beserta Olimpiade Paralimpik Tokyo 2020twitter Logo Olimpiade Tokyo 2020 beserta Olimpiade Paralimpik Tokyo 2020

"Harus tutup pada pukul 08.00 malam," kata Yoshihide Suga.

Di Tokyo, lokasi komersial pun mesti tutup pukul 08.00 malam.

Secara prinsip, sementara itu, pada kondisi darurat Covid-19, pemerintah melarang pelayanan penjualan minuman beralkohol.

Namun demikian, aturan ini mendapat keringanan.

Ilustrasi social distancingShutterstock Ilustrasi social distancing

"Penjualan minuman beralkohol diperkenankan hingga pukul 07.00 malam," kata pernyataan pemerintah-pemerintah prefektur.

Menurut catatan, PM Yoshihide Suga menerapkan status darurat Covid-19 kali pertama untuk Tokyo pada April 2020.

Lantas, kebijakan itu berulang lagi pada Januari 2021.

Untuk kali ketiga, status sama berlaku pada Juni 2021.

Ilustrasi vaksin Pfizer akhirnya kantongi izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia. Efikasi vaksin Comirnaty ini capai 100 persen pada anak usia 12 tahun. Vaksin mRNA ini harus disimpan pada suhu minus 90 derajat Celsius.SHUTTERSTOCK/Daniel Chetroni Ilustrasi vaksin Pfizer akhirnya kantongi izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia. Efikasi vaksin Comirnaty ini capai 100 persen pada anak usia 12 tahun. Vaksin mRNA ini harus disimpan pada suhu minus 90 derajat Celsius.

Kini, untuk kali keempat, status itu mengalami perpanjangan hingga Agustus 2021.

Catatan terkini menunjukkan bahwa di Tokyo, jumlah kasus baru Covid-19 akan mengalami kenaikan hingga 1.000 kasus sampai dengan akhir Juli 2021.

Menurut prediksi Profesor Yuki Furuse, besar kemungkinan, kasus baru juga akan melonjak jumlahnya hingga 2.000 pada Agustus akhir.

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona

Yuki Furuse adalah profesor dari Universitas Kyoto yang menjadi ahli bagi pemerintah Jepang dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com