Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Karier Egy Maulana Vikri, dari Dilatih Sang Ayah hingga Bermain di Eropa

Kompas.com - 01/07/2021, 16:40 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Pesepak bola muda Indonesia, Egy Maulana Vikri, resmi meninggalkan Lechia Gdansk. Bermain di Eropa bersama Lechia menjadi bagian penting dalam perjalanan karier Egy.

Egy Maulana Vikri lahir di Medan pada 7 Juli 2000 dari pasangan Syarifuddin dan Aspiyah.

Darah sepak bola dalam diri Egy mengalir dari sang ayah, Syarifuddin, yang juga merupakan mantan pemain.

Syarifuddin tercatat pernah bermain di klub lokal Medan, PS Tirtanadi, pada 1987.

PS Tirtanadi pada saat itu berlaga di kompetisi internal PSMS Medan. Adapun, posisi Syarifuddin adalah seorang striker.

Egy mengakui bahwa ia belajar bermain sepak bola dari sang ayah.

Baca juga: Resmi, Lechia Gdansk Lepas Egy Maulana Vikri

"Awalnya main bola itu dari orang tua karena orang tua mantan pemain sepak bola, jadi saya ikut. Terus kakak juga bermain sepak bola," ungkap Egy, dikutip dari BolaSport.com.

"Dari kecil sebelum bisa berjalan sudah suka memegang bola. Kadang diomeli orang tua karena main bola dari pagi sampai magrib (sore) tidak berhenti-berhenti," imbuhnya.

Egy menuturkan, ia dulu masuk Sekolah Sepak Bola (SSB) yang dilatih sang ayah yaitu SSB Tasbi hingga mengikuti kompetisi di Medan.

"Pertama langsung masuk SSB dilatih bapak juga karena bapak punya klub. Sebelum SSB, saya latihan di rumah, setelah itu masuk SSB di Medan. Di sana saya mengikuti beberapa kompetisi di Medan," tutur Egy.

Setelah belajar bermain sepak bola di SSB Tasbi dari 2005 hingga 2012, Egy Maulana Vikri kemudian masuk Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan pada 2013.

"Setelah itu di SKO Ragunan. Di SKO Ragunan itu dulu ada Pak Bagja (Subagja Suihan) dan coach Indra (Sjafri) yang pertama kali membawa saya ke Jakarta," ujar Egy.

Di SKO Ragunan, Egy harus menjalani seleksi dan latihan selama beberapa minggu sebelum akhirnya diterima. Ia masuk SKO Ragunan pada 2013.

Baca juga: Menerka Masa Depan Egy Maulana Vikri Setelah Dilepas Lechia Gdansk

Pada tahun 2016, Egy mampu membawa Indonesia yang diwakili oleh ASIOP Apacinti juara Gothia Cup, di Swedia. Bahkan, ia sukses menyabet gelar Pemain Terbaik.

Kemudian pada 2016, Egy sukses membawa Persab Brebes menjadi juara Piala Soeratin. Pada kompetisi usia muda tersebut, Egy dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dan meraih gelar pencetak gol terbanyak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com