Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Musim 2021-2022, UEFA Akan Hapus Peraturan Gol Tandang

Kompas.com - 24/06/2021, 20:53 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - UEFA memastikan peraturan gol tandang akan dihapus dari seluruh kompetisi antarklub mereka terhitung musim 2021-2022.

Pertandingan di mana kedua tim sama kuat setelah dua leg kini akan ditentukan oleh dua periode perpanjangan waktu 15 menit dan adu penalti jika diperlukan.

Penghapusan peraturan ini diumumkan UEFA pada Kamis (24/6/2021) berdasarkan rekomendasi Komite Kompetisi Klub UEFA, Komite Sepak Bola Wanita UEFA, dan Komite Eksekutif UEFA.

Peraturan gol tandang akan dihapus di semua kompetisi antarklub Eropa (pria, wanita, dan usia muda) mulai dari babak kualifikasi kompetisi-kompetisi 2021-2022.

Baca juga: Euro 2020 dan Kisah Kesucian Gawang Italia

Alhasil, peraturan gol tandang juga akan dihapus dalam menentukan peringkat dua klub atau lebih yang mengoleksi poin sama di fase grup kompetisi antarklub Eropa.

Namun, peraturan ini tak akan dihapus dari kriteria tambahan yang diterapkan ke semua laga grup apabila tim-tim tetap tak terpisahkan (mencetak jumlah gol tandang lebih banyak di semua laga grup).

"Statistik dari pertengahan 1970-an hingga sekarang menunjukkan tren jelas menurunnya jurang pembeda antara jumlah kemenangan kandang dan tandang (dari 61 persen-19 persen ke 47 persen-30 persen)," tulis situs resmi UEFA.

"Begitu pun rataan gol per laga yang dicetak di kandang/tandang (dari 2,02/0,95 ke 1,58/1,15) di kompetisi pria."

Baca juga: 5 Pemain Top yang Gagal Membawa Timnya Melangkah Jauh di Euro 2020

"Sementara, rataan gol per laga di Liga Champions Wanita sejak 2009-2010 lebih stabil dengan rataan keseluruhan 1,92 bagi tim kandang dan 1,6 bagi tim tandang.

Menurut UEFA, banyak faktor berkontribusi ke kurangnya keunggulan bagi tim kandang ini.

Kualitas lapangan lebih baik dan standarisasi lapangan, infrastruktur lebih baik, kondisi keamanan lebih tinggi, dan peningkatan kualitas wasit (termasuk penambahan teknologi garis gawang dan VAR) berkontribusi.

Juga adanya liputan televisi yang lebih luas ke setiap pertandingan, kondisi penerbangan lebih nyaman, kalender padat yang menyebabkan tingginya pergantian skuad, dan perubahan di format kompetisi merupakan beberapa elemen yang telah memengaruhi sepak bola dan mengaburkan garis antara bermain di kandang dan tandang.

Baca juga: Bagan 16 Besar Euro 2020, Laga Besar Inggris Vs Jerman

Presiden UEFA Aleksander Ceferin pun memberikan pendapatnya soal ini:

"Peraturan gol tandang selalu menjadi bagian intinsik kompetisi UEFA sejak diperkenalkan pada 1965," tutur Ceferin.

"Namun, pertanyaan tentang penghapusannya telah didebatkan di berbagai pertemuan UEFA selama beberapa tahun terakhir."

"Walau tidak ada pandangan tunggal, banyak pelatih, fans, dan stakeholder sepak bola lain mempertanyakan keadilannya dan mengekspresikan keinginan agar peraturan ini dihapus."

Ceferin juga menambahkan peraturan itu berkembang menjadi kebalikan dari tujuan awalnya.

"Sekarang ini, tim-tim kandang takut untuk menyerang pada laga leg pertama karena takut kebobolan gol yang akan membuat lawan mereka mendapat keuntungan krusial," ujarnya.

Ceferin menambahkan bahwa setelah menimbang konsistensi di gaya bermain tim-tim Eropa dan berbagai faktor lain yang menyumbang ke merosotnya keuntungan kandang, Komite Eksekutif UEFA "akhirnya mengambil keputusan tepat dalam mengadopsi pandangan kalau gol tandang tak lagi memiliki bobot lebih besar ketimbang gol yang dicetak di kandang."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Liga Lain
Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Badminton
Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Badminton
Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Badminton
Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Liga Inggris
Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Timnas Indonesia
Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Timnas Indonesia
Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Liga Indonesia
Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Badminton
Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Liga Indonesia
Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Timnas Indonesia
Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com