KOMPAS.com - Pencak silat memiliki risiko cedeera akibat adanya kontak fisik yang menjadi bagian cabang olahraga seni bela diri.
Risiko cedera muncul ketika pesilat melakukan rutinitas latihan ataupun melakukan pertandingan dengan lawan di atas arena.
Umumnya, cedera tersebut terjadi akibat kontak langsung dari teknik serangan atau belaan dari masing-masing pesilat ketika bertanding.
Seperti dikutip dari buku Nilai-nilai Luhur Pencak Silat (1989) oleh Notosoejitno, risiko tersebut merupakan bagian dari unsur cabang pencak silat yakni aspek olahraga dan bela diri.
Langkah mengurangi risiko cedera tersebut bisa dilakukan, dengan cara masing-masing pesilat menggunakan perlengkapan lengkap ketika turun bertanding.
Menurut modul Lestarikan Pencak Silat (Seni Bela Diri) terbitan tahun 2017 oleh Kemdikbud, terdapat tiga perlengkapan pertandingan yang dikenakan pesilat.
Ketiga jenis perlengkapan tersebut adalah pakaian pertandingan serta alat pelindung pada bagian badan dan kemaluan.
Baca juga: Mengenal Pukulan Bandul dalam Pencak Silat
Pelindung badan yang digunakan oleh pesilat pada waktu pertandingan dinamakan body protector, yang umumnya berwarna hitam.
Sedangkan pelindung kemaluan bagi pesilat putra disebut sebagai genital protector, yang juga berwarna hitam.
Warna hitam juga menjadi corak standar bagi pakaian pertandingan bagi pesilat sesuai regulasi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Adapun terdapat perlengkapan pelindung bagian tubuh lain yang bisa dipakai pesilat ketika turun bertanding baik untuk putra maupun putri.
Jenis alat pelindung tersebut adalah gum shield yang dipakai untuk melindungi gigi, gusi, atau tulang rahang dengan cara dipakai pada bagian mulut.
Terdapat juga rangkaian pelindung sendi, yang dapat dikenakan misalnya pada bagian siku dengan tidak menghalangi pergerakan pesilat.
Baca juga: Benturan dan Cedera dalam Pencak Silat
Cara lain untuk mengurangi risiko cedera pada saat latihan atau bertanding adalah dengan melakukan pemanasan.
Pemanasan bisa dilakukan dengan melakukan peregangan untuk beberapa bagian tubuh seperti leher, lengan, bahu, dan pinggang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.