KOMPAS.com - Cabang olahraga senam (gymnastic) menjadi salah satu kategori yang dipertandingkan dalam gelaran Olimpiade.
Adapun cabang olahraga senam pada gelaran empat tahunan tersebut dipisah menjadi tiga nomor, yakni senam artistik, senam irama, dan senam trampolin.
Senam irama sendiri merupakan rangkaian gerakan fisik teratur dengan dukungan sejumlah alat, seperti tali, pita, bola, tongkat, hingga gelang-gelang berukuran tertentu, seperti dikutip dari Encyclopaaedia Britannica.
Atlet yang menampilkan senam irama melakukan gerakan sesuai dengan iringan musik, tepukan tangan, maupun nyanyian sehingga mempertunjukkan bentuk koreografi secara menyeluruh.
Berdasarkan perkembangan serta asal-usulnya, senam irama dapat dipecah menjadi tiga ragam aliran berbeda, seperti dilansir dari kanal Skola Kompas.com.
Aliran pertama adalah gerakan senam irama dengan latar belakang koreografi yang berasal dari seni sandiwara, yang dipopulerkan sutradara Francois Delsarte (1811-1871).
Berikutnya terdapat aliran seni irama dengan pengaruh besar dari seni musik, berdasarkan pemaparan euritmika dari guru musik bernama Emile Jaques Dalcroze (1865-1950).
Sementara itu, aliran ketiga dari senam irama mendapat pengaruh besar dari seni tari, dengan pelopor seorang penari dan koreografer asal Hongaria, Rudolf van Laban (1879-1958).
Baca juga: Pola Gerak Dominan dalam Senam
Cabang olahraga senam secara umum sudah disertakan pada periode awal Olimpiade pada 1896, seiring terbentuknya Federasi Senam Internasional (FIG) sekitar 15 tahun sebelumnya.
Namun, perhelatan nomor senam irama baru digelar terpisah sebagai kategori tersendiri mulai Olimpiade 1984 di Los Angeles, Amerika Serikat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.