KOMPAS.com - Mantan atlet voli timnas putri Indonesia, Aprilia Manganang, menyimpan cerita unik soal pengalamannya saat harus berdandan.
Aprilia Manganang dilantik menjadi Bintara TNI berpangkat Sersan Dua (Serda) pada Desember 2016.
Aprilia yang lahir di Pulau Sangir, Tahuna, Sulawesi Utara, pada 27 April 1992 mengaku canggung saat diwajibkan berdandan dalam sebuah acara resmi Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).
Bagi Aprilia, berdandan menjadi hal yang tak biasa baginya. Sebab, pemilik nama lengkap Aprilia Santini Manganang itu kerap berpenampilan tomboi layaknya seorang laki-laki.
"Pas difoto itu saya kelihatan kaku banget. Kalau anggota Kowad yang cewek kan memang wajib make-up saat acara resmi," ungkap Aprilia kepada JUARA.net di Padepokan Voli Santul, Kabupaten Bogor, medio 2017 lalu.
"Sudah lama sekali tak berdandan seperti itu. Dulu pernah pakai gaun saat peneguhan sidi (baptis), itu pun sudah lama sekali," imbuhnya.
Baca juga: KSAD Andika Perkasa: Mantan Atlet Voli Putri Aprilia Manganang Dipastikan Laki-laki
"Akan tetapi, namanya juga kerja. Saya disuruh pakai rok, sepatu high heels yang tingginya lima senti, dan jalan harus feminim. Saya pun sebenarnya enggak mau ngaku kalau itu saya," tutur Aprilia seraya tertawa.
Sebagai anggota Kowad, Aprilia Manganang bertugas di bagian jasmani karena dianggap memiliki prestasi di bidang olahraga.
Sebelum menjadi prajurit TNI, Aprilia memang merupakan atlet voli dan bermain di kompetisi voli profesional Tanah Air, Proliga.
Ia juga bermain di SEA Games 2013 dan 2015, di mana ia berhasil membawa timnas voli putri Indonesia meraih medali perunggu.
Pengalaman unik Aprilia lainnya saat menjadi Kowad adalah ketika ia sampai mengalami cedera karena memakai high heels.
Baca juga: Profil Aprilia Manganang, dari Deretan Prestasi hingga Kepastian Laki-laki
"Bayangkan saja, saya sampai cedera ankle karena pakai sepatu high heels. Kan tahu sendiri, basic aku tuh cowok banget, lalu tiba-tiba harus perpenampilan cantik," kata Aprilia.
Selama karier profesionalnya, Aprilia Manganang sukses meraih empat gelar juara Proliga. Ia juga pernah berkarier di luar negeri yaitu di Thailand bersama klub Supreme VC.
Setelah didera cedera lutut pada 2019 yang membuatnya gagal tampil pada SEA Games 2019 di Filipina, Aprilia memutuskan pensiun pada akhir 2020.
Terlepas dari sederet prestasi yang ia torehkan di voli, Aprilia juga sempat menghadapi isu soal gender pada 2011, saat melakoni musim debut di Proliga. Hal ini kemudian terjadi lagi pada 2015 ketika dia membela timnas putri Indonesia di SEA Games Singapura.