KOMPAS.com - Pelatih timnas Perancis, Didier Deschamps, mengaku tidak akan bisa melupakan tuduhan rasialisme yang pernah diucapkan Karim Benzema. Menurut Deschamps, apa yang dilakukan Benzema itu adalah sebuah noda.
Nama Karim Benzema sudah menghilang dari skuad timnas Perancis sejak 2015.
Penyerang milik Real Madrid itu kali terakhir tampil bersama timnas Perancis pada laga persahabatan melawan Armenia, 8 Oktober 2015.
Pada pertandingan tersebut, Benzema sukses membukukan dua gol dan satu assist. Perancis pun menang 4-0 atas Armenia.
Namun, setelah pertandingan kontra Armenia, Didier Deschamps selaku pelatih timnas Perancis tak lagi mau menggunakan jasa Karim Benzema.
Baca juga: Anthony Martial Seret Gol di Man United, Didier Deschamps Angkat Bicara
Benzema diasingkan dari timnas Perancis setelah ia dituding melakukan pemerasan terhadap rekan setimnya, Mathieu Valbuena.
Akibat kasus itu, Karim Benzema tak masuk skuad Perancis untuk Euro 2016.
Benzema kemudian menuduh Didier Deschamps telah melakukan tindakan rasial karena tidak memanggilnya lantaran ia memiliki darah Aljazair.
Tuduhan itu ternyata membuat Deschamps sakit hati dan mengaku tidak akan pernah melupakan apa yang diucapkan Benzema.
Dalam sebuah wawancara dengan RTL sebagaimana dilansir Goal International, Minggu (17/1/2021), Deschamps memiliki alasan kuat kenapa ia tidak bisa melupakan tuduhan rasialisme dari Benzema.
Baca juga: Koleksi Mobil Mewah Benzema, Terbaru Bugatti Chiron Seharga Rp 47 Miliar
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan