KOMPAS.com - Pelatih timnas Vietnam, Park Hang-seo, tak begitu asing dengan juru racik timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Ya, Park Hang-seo dan Shin Tae-yong sama-sama berasal dari Korea Selatan.
Namun demikian, Park Hang-seo lebih dulu menginjakkan kakinya di Asia Tenggara lebih dulu daripada pelatih timnas Indonesia.
Soal "rasa" sepak bola di Asia Tenggara, pelatih Vietnam itu tentu lebih paham soal konflik maupun gaya bermain.
Meski begitu, Park Hang-seo memuji cara Shin Tae-yong meredakan konflik pemain yang banyak dialami oleh tim-tim Asean, yakni naturalisasi.
Baca juga: Shin Tae-yong: Timnas U19 Indonesia Belum Dapat Menjalani Uji Coba
Bagi negara yang sepak bolanya masih berkembang, naturalisasi sering menjadi perdebatan dengan argumen yang sama-sama masuk akal.
Sebagai rekan senegara Shin Tae-yong, Park Hang-seo menilai bahwa pelatih 51 tahun itu sudah menangani konflik di timnas Indonesia dengan baik.
"Saya mendengar bahwa di Indonesia ada banyak konflik antara pemain lokal dan pemain naturalisasi," ucap Park Hang-seo dilansir BolaSport dari News Joins.
"(Namun) saya dengar Shin Tae-yong sudah menanganinya dengan baik. Gaya kepimpinan yang unik dan berempati tampaknya manjur."
Baca juga: Shin Tae-yong: Timnas U19 Indonesia Belum Dapat Menjalani Uji Coba
"Bisa dibilang Indonesia akan memberikan banyak kejutan tahun ini," kata Park Hang-seo menambahkan.
Di sisi lain, salah satu pemain muda asal Brasil tersebut, Thiago Apolinaro, membenarkan bahwa kedatangannya ke Indonesia pada awalnya untuk dinaturalisasi.
Hal itu diungkapkan oleh Thiago saat berbincang-bincang di kanal Youtube Felipe Valdes.
Thiago menceritakan bahwa awalnya ia dan empat pemain lainnya dijanjikan untuk membela timnas U19 Indonesia.
Tentu saja kelima pemain muda Brasil itu harus melewati beberapa proses salah satunya naturalisasi.
Baca juga: Jadwal Uji Coba Timnas U19 Indonesia Kacau, PSSI Beri Klarifikasi
Bisa dibilang kelima pemain muda Brasil itu tidak bisa menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Sebab, mereka tak punya darah Indonesia ataupun belum menetap minimal lima tahun di Tanah Air.
Selain itu ada peraturan FIFA yang membuat kelima pemain itu tak bisa membela timnas U19 Indonesia walaupun sudah dinaturalisasi.
Ketidakjelasan itu membawa mereka untuk kembali lagi ke Brasil.
"Kami harus jadi WNI untuk masuk tim nasional tapi banyak orang tidak setuju dengan ide itu. Ada dampak yang besar, jadi tidak berhasil."
Baca juga: Isu Piala Asia U19 Batal, Shin Tae-yong Siap Beri Jawaban
"Ya, kami memang ingin dinaturalisasi dan masuk ke tim lokal serta timnas Indonesia juga. Sebenarnya proyek itu sangat bagus tapi tidak berhasil."
"Banyak orang yang tidak setuju, termasuk beberapa media juga. Padahal kami mau membantu Indonesia tapi rupanya gagal," tutup Thiago. (Hugo Hardianto Wijaya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.