Usia Tua Buat Ibrahimovic Vital di AC Milan, Kenapa?

KOMPAS.com - Penyerang gaek asal Swedia, Zlatan Ibrahimovic, memang belum kembali bermain untuk AC Milan. Dia masih dalam masa perawatan karena cedera sejak dua bulan lalu.

Meski begitu, keberadaan Ibrahimovic di klub berjuluk Rossoneri tersebut masih terasa tuahnya.

Nama Ibra seakan memiliki magis tersendiri di San Siro kendati permaianannya tak lagi sama seperti dia waktu muda.

Ya, mantan kapten timnas Swedia tersebut kini berusia 39 tahun.

Baca juga: Daftar Top Skor Liga Italia - Ronaldo di Puncak Tinggalkan Ibrahimovic

Jauh lebih tua dibanding rekan-rekannya yang rata-rata masih berkepala dua.

Nyatanya, usia tua itulah yang membuat Ibra terasa sangat vital.

Hal tersebut tak lepas karena semakin usia tua, kian banyak pula pengalamannya.

"Saya pikir, ini hal yang biasa untuk semua orang. Bukan hanya Ibrahimovic seorang," kata bek AC Milan, Diogo Dalot.

Namun, lanjut bek 21 tahun itu, sosok Ibrahimovic membuat satu tim merasakan aura juara. Sehingga, skuad AC Milan secara keseluruhan bertekad untuk menjadi pemenang.

Baca juga: Legenda AC Milan Sebut Permainan Arturo Vidal Sudah Termakan Usia

"Logikanya, dia (Zlatan Ibrahimovic) adalah pemain yang terbiasa meraih kemenangan dibanding pemain lainnya di tim," ujar bek AC Milan tersebut dikutip Football Italia.

"Di ruang ganti, dia sebagai referensi. Sangat membantu untuk membedakan momen-momen seperti ini, ketika kita harus berpikir satu arah, berlatih seperti ini."

"Pengalaman yang dia berikan kepada kami adalah penting. Kami semua berbagi perasaan dan impian ingin menang," terangnya.

Saat ini, AC Milan tengah memimpin puncak klasemen Liga Italia dengan koleksi 37 poin dari 15 kali main.

Baca juga: Dalam Tekanan Inter, Main 10 Orang, Kok AC Milan Masih Bisa Menang?

Mereka bersaing dengan Inter Milan yang memiliki jarak 1 poin dengan Rossoneri.

Hebatnya, Rossoneri belum pernah merasakan kekalahan sama sekali.

“Kami tahu ini sangat sulit, bahwa ada tim lain yang lebih sering menang dan itu juga sangat kuat," ujar Diogo Dalot.

"Kami memiliki kualitas, kami adalah tim yang kuat dan kami telah menunjukkannya."

"Sekarang, masalahnya adalah bergerak maju dan berkonsentrasi pada satu pertandingan pada satu waktu," tandasnya.