BEIJING, KOMPAS.com - Menjelang musim 2021, menguat ide ganti nama klub anggota Liga Super China (CSL).
Ada desakan untuk melepas nama sponsor yang tersemat pada nama klub.
Namun, tak semua klub bersepakat dengan ide itu.
Klub Guangzhou R&F bahkan kebingungan dan akhirnya mencari pendapat dari superternya melalui akun Twitter.
Pasalnya, jika R&F, perusahaan pengembang asal Guangzhou, dilepas namanya, klub justru bingung mencari nama baru.
"Pilihan ada pada nama Guangzhou Blue Army atau Blue Lions," kata manajemen klub.
Kata "blue" mengacu pada warna klub, biru.
Baca juga: Liga Super China, Dua Orang Ini Dukung Perubahan Nama Klub
CSL pada musim 2020 sudah mendapatkan jawara baru.
Adalah Jiangsu Suning yang menjadi pemuncak musim ini.
"Musim depan kami ingin mendapatkan tantangan baru," kata manajemen Jiangsu Suning yang ikut ambil bagian dalam ide pergantian nama klub CSL.
"Kami ingin kembali dengan nama asli klub," kata manajemen Jiangsu Suning.
Suning adalah nama perusahaan ritel raksasa di China.
Tak cuma itu, klub Guangzhou Evergrande juga menyuarakan hal sama.
Evergrande adalah perusahaan pengembang berskala besar di China.
Baca juga: Liga Super China, Semangat Klub Ingin Ganti Nama
Tak tanggung-tanggung, orang di balik ide perubahan nama itu adalah pelatih Guangzhou, Fabio Cannavaro, mantan bintang timnas Italia.