Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dualisme Arema Telah Merusak Pikiran, Hati, Jiwa Persaudaraan, dan..."

Kompas.com - 16/11/2020, 20:20 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Suporter fanatik Arema, Aremania, sudah lelah dengan dualisme yang terjadi pada klub kebanggaan mereka.

Pendukung Arema yang tergabung dalam Aremania Make Malang Great Again (MMGA) berupaya agar tak ada lagi dualisme.

Mereka melakukan aksi damai dengan jalan kaki dari kawasan Patung Singa dan berhenti orasi di depan kantor DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Senin (16/11/2020) siang.

Aksi tersebut sejatinya menginginkan agar konflik dualisme Arema disudahi.

Koordinator aksi Aremania, Andi Sinyo, mengatakan konflik dualisme Arema yang telah berlangsung selama sembilan tahun, mengancam hilangnya identitas asli klub Arema, yang merupakan kebanggaan para Aremania.

Baca juga: 9 Tahun Dualisme Arema, Aliansi Aremania Turun ke Jalan dengan Dua Tuntutan

"Konflik dualisme Arema telah merusak pikiran, hati, jiwa persaudaraan, dan mencoreng nama baik masyarakat Malang Raya, khususnya Aremania di pentas panggung sepak bola Indonesia," kata Andi Sinyo dikutip Antara News.

Dalam aksinya itu, MMGA menuntut dua hal. Pertama, meminta agar organ yayasan Arema (yayasan pendiri Arema) turun gunung menemui Aremania soal duduk permasalahan dualisme.

Kedua, Aremania meminta dukungan dari pihak terkait untuk memfasilitasi pertemuan ini.

Adapun Organ Yayasan Arema yang dimaksud adalah, semua organ yang masih aktif maupun tidak aktif, berdasarkan Surat Keputusan Menkumham tahun 2012 dengan akte notaris Nurul Rahadianti, SH nomor AHU-AH 01.06.317.

Baca juga: Pelatih Arema FC Berusaha Nikmati Penundaan Kompetisi

Pada akte notaris tersebut, disebutkan bahwa Pembina atas nama Darjoto Setyawan, Pengawasan Bambang Winarno, Ketua Muhammad Nur, dan Bendahara Rendra Kresna. Sementara Sekretaris Yayasan Arema, Mudjiono Mudjito, telah meninggal dunia.

"Kami meminta Organ Yayasan Arema, turun dan menemui Aremania. Mediasi damai untuk kejelasan konflik dualisme Arema di Indonesia," kata Andi.

Selain itu, lanjut Andi, Aremania juga meminta kepada instansi pemerintahan di Kota Malang, untuk memfasilitasi, dan membantu memanggil Organ Yayasan Arema untuk melakukan mediasi damai dengan Aremania.

Baca juga: Kontrak Habis Jelang Kickoff, Pelatih Arema FC Angkat Bicara

Ratusan Aremania yang melakukan aksi di depan Gedung DPRD Kota Malang tersebut, menyerukan Arema untuk bersatu, dan menyudahi konflik dualisme yang tak kunjung usai hingga saat ini.

Para Aremania itu mengenakan atribut lengkap berwarna biru, kebanggaan tim Singo Edan.

Beberapa suporter membawa spanduk yang dibentangkan dengan tulisan "Save Yayasan Arema 1987". Aksi tersebut berlangsung kondusif.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, meminta Sekretaris Daerah Kota Malang untuk melacak yayasan tersebut.

Baca juga: Kapten Arema FC Trauma dengan Kabar Kelanjutan Kompetisi 2020

Usai dilakukan pelacakan, nantinya Pemerintah Kota Malang akan memfasilitasi pertemuan bersama Aremania tersebut.

"Mereka merindukan masa awal Arema, ini murni keinginan untuk bersatu. Nanti akan kita lacak, kita akan coba panggil," kata Sutiaji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com