KOMPAS.com - Justin Gaethje bisa jadi merupakan fighter yang paling akan menguji kemampuan gulat Khabib Normagomedov di ring UFC.
Partai Khabib Nurmagomedov vs Justin Gaethje untuk perebutan gelar tak terbantahkan di kelas ringan akan menjadi main event di UFC 254, Minggu (22/10/2020) dini hari WIB.
Justin Gaethje akan datang ke laga ini sebagai pemegang gelar sabuk juara kelas ringan interim setelah ia mencatatkan kemenangan Tony Ferguson pada ajang UFC 249, Mei 2020.
Gaethje lahir di Safford, Arizona, pada 14 November 1988. Ia kini berusia 31 tahun.
Sejak awal sekali, pria yang pernah bermimpi jadi pekerja sosial ini berkecimpung di dunia gulat.
Baca juga: UFC 254, Khabib Nurmagomedov Siap Perang 5 Ronde Lawan Justin Gaethje
Ia bahkan belajar gulat sejak pertama bisa jalan. Gaethje berhasil memenangi dua kejuaraan negara bagian Arizona saat masih di tingkat SLTA.
Barulah saat beranjak ke Universitas Colorado Utara, bakat bertarungnya terendus.
"Saya besar sebagai pegulat dan bertarung adalah sesuatu yang sebenarnya tak pernah menjadi impian saya," tuturnya seperti dikutip dari UFC.
FOR THE UNDISPUTED TITLE.
???? @TeamKhabib vs ???? @Justin_Gaethje
[ #UFC254 - LIVE on #ESPNPlus PPV: https://t.co/sO1r9pAolh ] pic.twitter.com/62R0VjZQIE
— UFC (@ufc) October 21, 2020
"Saya tak pernah bertarung di jalanan. Saya baru memulai bertarung amatir di kuliah dan menang 7 duel beruntun. Setelah kuliah saya menjadi pro dan tak pernah kalah."
"Saya hanya ingin menjadi yang terbaik di apapun yang saya kerjakan dan itu menempatkan saya di posisi hebat ini sekarang."
Baca juga: Jadwal UFC 254 Akhir Pekan Ini, Khabib Nurmagomedov Vs Justin Gaethje
Ia pernah mengutarakan bahwa pergeseran yang ia lakukan dari gulat ke dunia mixed martial arts (MMA) termotivasi oleh uang hadiah.
"Akan ada pegulat yang menang 13 laga beruntun tetapi hanya mendapatkan 5000 USD karena tak ada penontonnya," tuturnya.
"Saya mendapat kesempatan di panggung-panggung terbesar karena cara saya bertarung. Saya tak pernah ingin memenangkan sabuk, tetapi saya ingin mendapatkan uang. Cara untuk mendapatkan uang di olahraga ini adalah menjadi menarik." lanjutnya.
Gaethje dilatih oleh Trevor Whittman, mantan petinju yang telah memenangkan 18 gelar dunia.
"Sejak awal, ia adalah pasangan sempurna," lanjutnya. "Ia mengasah skill saya."
Gaethje mengutarakan bahwa selain Whittman, kesuksesannya juga didasari oleh faktor genetika.
"Saya generasi ketiga dari keluarga penambang di Arizona. Kerja keras sudah terpatri di saya sejak kecil," lanjutnya.
Baca juga: Cristiano Ronaldo: Khabib Nurmagomedov Bakal Kalahkan Gaethje
"Saya memberikan yang terbaik dan saya tak peduli apa yang akan terjadi. Itu yang membuat saya begitu berbahaya."
Gaethje terkenal dengan gaya agresifnya dalam bertarung, non stop sejak awal.
Ia mendapatkan sembilan bonus pertarungan dari hanya tujuh laga.
Setiap kemenangan Gethje di UFC selalu diakhiri dengan knockout. Terakhir adalah saat ia mempertunjukkan salah satu duel UFC terbaik dengan mengalahkan Tony Ferguson.
Gaethje berhasil membuat Ferguson kelimpungan sepanjang duel walau pun lawannya tersebut dijagokan dan berada dalam rentetan 12 duel tak terkalahkan.
Gaethje mencatatkan 7,74 serangan mendarat per menit, jauh lebih tinggi dari rataan UFC yang 2,5.
Namun, Gaethje juga menjadi lebih terbuka dengan ia menerima rerata 8,37 serangan mendarat per menit.
Bandingkan hal ini dengan rataan UFC yang 2,5 dan rataan Khabib Nurmagomedov yang hanay 1,65.
Selain itu, Gaethje juga menghabiskan rataan 10:11 menit di oktagon, di atas rata-rata UFC yang 9:41.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.