KOMPAS.com - Akademi Olahraga Prestasi Nasional (AKORNAS) baru saja menggelar seminar nasional virtual untuk percepatan program "Pencak Silat to Olympic".
Program ini digelar untuk menjawab dorongan dari komunitas olahraga bela diri pencak silat yang menginginkan adanya sedikit dorongan kepada pemegang kebijakan.
Dalam webinar yang berlangsung 26 September hingga 24 Oktober 2020 tersebut, AKORNAS membahas sejumlah hal.
Mulai dari kebijakan pemerintah hingga peran serta lembaga legislatif dalam mendukung program "Pencak Silat Road to Olympic".
Baca juga: Asal-usul Pencak Silat, Seni Bela Diri Asli Indonesia
Webinar ini juga dihadiri oleh sejumlah praktisi pencak silat dari sejumlah negara, antara lain dari Mesir, Thailand, dan Suriname.
''Jadi AKORNAS sebagai lembaga akademisi menginisiasi program ini untuk menjawab dorongan dari komunitas pencak silat yang ingin ada sedikit dorongan dari stakeholder terkait,'' ujar Ketua Pelaksana Webinar Pencak Silat Road To Olympic, Andri Paranoan.
Pemerintah dan Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB IPSI) sedang mendorong pencak silat menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada Olimpiade.
Terlebih lagi, dengan ditetapkannya pencak silat oleh UNESCO sebagai warisan budaya asli Indonesia pada Desember 2019 lalu, semakin menguatkan keinginan tersebut.
Bahkan, sebuah perencanaan khusus telah dibuat dan didukung pelaksanaannya oleh Presiden Joko Widodo melalui program Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2020 – 2024.
Program rencana itu tujuannya adalah menargetkan pembudayaan olahraga pencak silat sebagai olahraga, mendorong kemajuan kebudayaan, serta menambah potensi medali pada ajang Olimpiade.
"Sejalan dengan rencana kita untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, tentunya akan menjadi kebanggaan tersendiri bila pencak silat yang merupakan salah satu warisan budaya asli Indonesia bisa ikut dipertandingkan dalam ajang olahraga mult-event terbesar di dunia tersebut," kata Wakil Ketua Umum PB IPSI, Benny Gautama Sumarsono.
"Itulah kenapa kita semua di sini sangat bersemangat untuk ikut mendukung rencana pemerintah dalam mensukseskan rencana ini."
Sejumlah strategi telah dilakukan, salah satunya mendorong perguruan tinggi di Indonesia dalam mendukung program pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dengan topik pencak silat.
Kemudian juga mendorong kementerian untuk turut mendukung perkembangan prestasi olahraga pencak silat di Indonesia dan juga internasional.
Memperkenalkan Indonesia
Cabang olahraga pencak silat kali pertama dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 1973.
Sejak itu, pencak silat semakin berkembang di Tanah Air dan melahirkan atlet-atlet terbaik yang sudah menorehkan prestasi di kejuaraan internasional.
Perkembangan olahraga pencak silat dalam beberapa tahun belakangan kemudian memberikan hasil nyata bagi prestasi Indonesia pada sejumlah ajang internasional.
Puncaknya terjadi pada ajang Asian Games 2018, ketika pencak silat berhasil menjadi salah satu lumbung medali bagi Indonesia dengan menyumbangkan 14 medali emas.
Baca juga: Lampung Tuan Rumah Turnamen Pencak Silat Piala Kemenpora
''Pencak silat ini bukan saja menjadi salah satu potensi yang menjanjikan bagi kita dalam mendulang medali pada ajang internasional. Tetapi, kita harus melihat kalau pencak silat ini adalah salah satu cara kita untuk semakin memperkenalkan Indonesia kepada dunia," kata Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari.
"Oleh karenanya, penting untuk bisa memasukkan pencak silat menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada ajang Olimpiade."
"Dibutuhkan dukungan dari semua pihak untuk bisa mewujudkan rencana ini, bukan cuma pemerintah atau praktisi pencak silat, tetapi semua elemen masyarakat juga harus ikut mendukung program ini."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.