KOMPAS.com - Barcelona meraih hasil positif dalam dua laga awal pada ajang Liga Spanyol 2020-2021.
Blaugrana, julukan Barcelona, belum merasakan satu kali pun kebobolan dari dua kemenangan mereka.
Sebaliknya, produktivitas gol Barca menjadi paling banyak di La Liga, kasta tertinggi Liga Spanyol, dengan torehan tujuh gol.
Tujuh gol yang mereka dapat ketika melibas Villarreal dengan skor 4-0 dan tiga sisanya kala bertamu ke markas Celta Vigo.
Baca juga: Ronald Koeman: Barcelona dan Juventus Tim Terbaik di Grup G Liga Champions
Jumlah tersebut sebenarnya sama yang dimiliki Valencia. Akan tetapi, mereka telah bermain sebanyak empat kali.
Melihat awal yang baik bagi Barcelona tersebut, Marca melaporkan adanya tujuh perubahan di kubu Blaugrana semenjak kedatangan pelatih Ronald Koeman.
Berikut tujuh perubahan Barca sejak dilatih Ronald Koeman berdasarkan laporan Marca:
Ronald Koeman begitu getl dengan kebugaran pemain sejak dia datang ke Camp Nou. Para pemain juga menyadari dengan hal tersebut, apalagi mengingat kekalahan mereka dari Bayern Muenchen.
Baca juga: Sergino Dest Pilih Bela Barcelona Bukan karena Ada Messi, tetapi...
Pertahanan semakin solid ketika Barcelona kehilangan bola. Semua tim berkomitmen mengejar si kulit bola tiap kali luput dari kaki mereka.
Bahkan jika beberapa aspek taktis belum berjalan sempurna, mereka langsung membuat blok pertahanan.
Sejauh ini berakhir manis, Barcelona telah mempertahankan dua clean sheet berturut-turut awal musim ini.
Skema Ronald Koeman berbeda jauh dengan Quique Setien. Pelatih asal Belanda itu memainkan skema 4-2-3-1.
Baca juga: Messi Vs Ronaldo di Fase Grup Liga Champions, Siapa Pengoleksi Trofi Terbanyak?
Dua pivot diletakkan Koeman di tengah. Dua posisi itu biasanya dihuni oleh Sergi Roberto dan Frenkie De Jong.
Barcelona tampaknya sudah memiliki calon pengganti dari Lionel Messi jika sang megabintang benar-benar ingin hengkang. Dia adalah Ansu Fati.
Dari dua laga awal, Ansu Fati selalu mencetak gol. Pemain yang baru berusia 18 tahun pada 31 Oktober 2020 itu menjawab kepergian Luis Suarez dari Barcelona dengan baik.
Pemain Catalan itu adalah salah satu pemain yang paling banyak dikritik musim lalu.
Baca juga: Messi Vs Ronaldo di Fase Grup Liga Champions, Siapa Pengoleksi Trofi Terbanyak?
Akan tetapi, dia memulai musim ini dengan performa terbaiknya baik dalam pertahanan maupun ketika membantu penyerangan.
Secara defensif dapat diandalkan dan kuat dalam serangan. Kebangkitannya sangat layak dinanti dalam laga-laga Barca selanjutnya.
Philippe Coutinho sempat "dibuang" oleh Ernesto Valverde dan Quique Setien dari Camp Nou. Namun, kehadiran Ronald Koeman membuat pemain asal Brasil itu mendapatkan posisinya.
Coutinho kerap dipasang Koeman sebagai playmaker. Akan tetapi, dia masih perlu melatih tendangannya dari jarak jauh.
Baca juga: Kata Barcelona soal Potensi Ousmane Dembele ke Man United
Eks penyerang Liverpool itu juga tampak serasi tiap kali bermain dengan Lionel Messi.
Sampai Barcelona menghadapi rival utama, pencinta sepak bola tidak akan tahu potensi sebenarnya dari Messi. Namun, untuk saat ini ada alasan mengapa dia harus mengembalikan senyumannya.
Dia kembali ke peran sebagai false nine, di mana Messi bisa memberikan performa terbaik meski tidak lagi bersama sahabatnya Luis Suarez ketika menyerang.
Messi selalu tampil agresif sebagai panutan Barca, La Pulga mencetak gol melawan Villarreal dan berperan dalam dua dari tiga gol melawan Celta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.