Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solo, Lokasi Pelatnas Paralimpiade Tokyo

Kompas.com - 23/09/2020, 21:59 WIB
Josephus Primus

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Solo menjadi lokasi pemusatan latihan nasional (pelatnas) atlet Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo 2021.

"Pelatnas akan digelar awal Oktober 2020," kata Sekjen National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Rima Ferdianto.

Baca juga: Target Leani Ratri Oktila di Paralimpiade Tokyo

Pada pelatnas itu, akan dipanggil 35 atlet paralimpik.

Atlet Paralimpiade cabang atletik menaiki bus setelah mengikuti klasifikasi di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018). Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan para atlet berdasarkan jenis dan tingkat disabilitasnya. Dalam Asian Para Games 2018, atlet dikelompokkan menjadi tiga, yaitu physical impairment (PI) untuk atlet tunadaksa, visual impairment (VI) bagi atlet tunanetra, dan intellectual impairment (II) untuk atlet tunagrahita.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Atlet Paralimpiade cabang atletik menaiki bus setelah mengikuti klasifikasi di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018). Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan para atlet berdasarkan jenis dan tingkat disabilitasnya. Dalam Asian Para Games 2018, atlet dikelompokkan menjadi tiga, yaitu physical impairment (PI) untuk atlet tunadaksa, visual impairment (VI) bagi atlet tunanetra, dan intellectual impairment (II) untuk atlet tunagrahita.

"Pelatnas ini untuk delapan cabang olahraga," kata Rima Ferdianto.

Sejauh ini kata Rima, para atlet sudah melakukan pelatnas mandiri secara daring.

Atlet Paralimpiade cabang atletik setelah mengikuti latihan di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018). Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan para atlet berdasarkan jenis dan tingkat disabilitasnya. Dalam Asian Para Games 2018, atlet dikelompokkan menjadi tiga, yaitu physical impairment (PI) untuk atlet tunadaksa, visual impairment (VI) bagi atlet tunanetra, dan intellectual impairment (II) untuk atlet tunagrahita.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Atlet Paralimpiade cabang atletik setelah mengikuti latihan di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018). Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan para atlet berdasarkan jenis dan tingkat disabilitasnya. Dalam Asian Para Games 2018, atlet dikelompokkan menjadi tiga, yaitu physical impairment (PI) untuk atlet tunadaksa, visual impairment (VI) bagi atlet tunanetra, dan intellectual impairment (II) untuk atlet tunagrahita.

"Namun, hasilnya tidak maksimal," kata Rima.

Lantaran itulah, NPC Indonesia menggelar pelatnas yang akan dimulai per 1 Oktober 2020 nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com