Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pemain Muda Brasil Angkat Kaki dari Klub Shopee Liga 1

Kompas.com - 18/09/2020, 19:00 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak lima pemuda Brasil di bawah usia 20 tahun sempat bikin geger sepak bola Tanah Air pada pertengahan Agustus 2020.

Mereka seperti Thiago Apolinario (19) dan Maike Henrique Irine de Lima (19) yang sebelumnya bergabung dengan latihan Persija Jakarta.

Kemudian di Arema FC ada dua, Pedro Bartolo Jardim (18) dan Hugo Guilherme Correa Grillo (19).

Satu lainnya bergabung dengan latihan Madura United, yakni Robert Junior Rodrigues Santos yang juga baru berusia 19 tahun.

Namun, secara perlahan, nama-nama mereka menyingkir dari Tanah Air. Dua nama di Arema dan satu di Madura United telah kembali ke Brasil.

Baca juga: Pemain Brasil yang Latihan bersama Arema FC Pamit

Sementara pemain muda Brasil yang sempat bergabung di latihan Persija kabarnya tengah merapat ke Madura United.

Melihat langkah pemain muda Brasil yang angkat kaki dari Indonesia, pengamat sepak bola Tanah Air, Tommy Welly, memberikan beberapa faktor tersebut.

"Kalau saya melihatnya, bahwa secara pesan moral dari peristiwa ini, sepak bola selalu ada filosofi yang mendasarinya," kata Tommy Welly mengawali.

"Selalu ada prinsip dan kebenaran yang mendasarinya," ujar dia menegaskan.

Setidaknya, kata dia, ada tiga faktor yang membuat beberapa pemain Brasil angkat kaki dari Indonesia atau klub sengaja melepasnya.

Baca juga: Profil Carlos Oliveira, Pelatih Baru Arema FC yang Punya Relasi dengan Pele

"Pertama, upaya yang dilancarkan mendapat resistensi dari masyarakat Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Bung Towel ini kepada Kompas.com.

"Langkah naturalisasi di level junior, tidak lazim di satu negara, apalagi masif seperti gerbong (rombongan)."

"Karena, naturalisasi lazimnya dilakukan pada level senior dan sudah tahu dengan kualitasnya," kata dia.

Meski begitu, Bung Towel tidak fokus soal kualitas pemain muda Brasil karena pada dasarnya belum tampil di publik.

Baca juga: Robert Alberts Ungkap Dua Program Persib Sebelum Arungi Liga 1

Hanya saja, masyarakat Indonesia tampaknya sudah paham betul dengan pengertian naturalisasi yang sebenarnya dan bukan soal investasi jangka panjang.

Sehingga, publik melakukan resistensi dengan langkah klub dengan dalih investasi jangka panjang.

"Dua, langkah klub tentu menabrak dengan regulasi FIFA," terang Bung Towel.

Seperti diketahui, agar bisa mendapatkan status naturalisasi tanpa keturunan Indonesia mengharuskan seorang pemain sudah tinggal selama lima tahun di Tanah Air sejak usia 18 tahun.

Baca juga: Komentar Pemain Persija Usai Diberi Shin Tae-yong Peran Anyar di Timnas U19 Indonesia

Artinya, mereka baru bisa dinaturalisasi ketika usianya menginjak 23 tahun.

"Ketiga, mengkhianati dan mencederai pemain lokal usia muda," kata dia.

"Sia-sia langkah SSB, akademi, ataupun federasi membuat langkah pembinaan usia muda tetapi ujung-ujungnya naturalisasi."

"Itu yang saya sebut mengkhianati dan mencederai," tegas dia.

Dari tiga faktor tersebut, alasan pertama menurut Bung Towel menjadi dasar perginya pemain muda Brasil dari Tanah Air.

Baca juga: Momen Alfred Riedl Bela Bepe karena Rivalitas Persija-Persib

"Saya yakin, mereka dipulangkan karena adanya resistensi," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Motivasi 'Tolak Kalah' dari Bobotoh

Persib Tatap Championship Series, Motivasi "Tolak Kalah" dari Bobotoh

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com