Satu hari setelah insiden, McGregor memilih menyerahkan diri ke Kepolisian Brooklyn satu, 6 April 2020.
Setelah menjalani pemeriksaan awal, McGregor tidak ditahan.
McGregor dibebaskan setelah menyerahkan uang jaminan sebesar 50.000 dollar Amerika Serikat atau lebih dari dari Rp 700 juta.
Meski demikian, McGregor tetap harus mengikuti persidangan lanjutan. McGregor saat itu terancam hukuman penjara maksimal tujuh tahun jika terbukti bersalah.
Setelah mengikuti beberapa persidangan, McGregor mengaku bersalah sehingga "hanya" dihukum kerja sosial selama lima hari oleh pengadilan.
"Saya menyesali tindakan yang membawa saya ke sini (pengadilan) hari ini," kata McGregor seusai mengikuti persidangan dikutip dari situs Sky News.
"Saya memahami dampak dari perbuatan saya. Saya berharap kasus ini bisa segera selesai," tutur McGregor.
McGregor menyerang bus petarung UFC 223 satu hari setelah sabuk juara kelas ringan miliknya dicabut.
Baca juga: Satu Syarat Khabib Nurmagomedov Mau Bertarung dengan Conor McGregor
Presiden UFC, Dana White, mengaku harus melakukan itu karena McGregor terakhir kali bertarung pada 2016.
Dana White kemudian memutuskan duel Khabib Nurmagomeodov vs Max Halloway pada UFC 223 sebagai pertarungan untuk menentukan juara kelas ringan UFC yang baru.
Keputusan Dana White inilah yang dikabarkan membuat McGregor murka hingga menyerang bus petarung UFC 223.
2. Merusak Telepon Genggam Fans pada Maret 2019
Conor McGregor ditangkap Kepolisian Florida, Amerika Serikat, dengan tuduhan menghancurkan dan mencuri telepon genggam seseorang pada Mei 2018.
Insiden itu terjadi saat McGregor meninggalkan hotel Fontainebleau Miami pada pukul 05.20 pagi waktu setempat.
Dalam sebuah video yang beredar, McGregor terlihat memukul tangan seorang penggemar yang ingin meminta foto bersama.
McGregor kemudian menghancurkan ponsel milik orang itu dengan menginjaknya berkali-kali setelah terjatuh.
Ketika meninggalkan lokasi kejadian, McGregor juga membawa ponsel milik penggemar tersebut.
McGregor pada akhirnya ditangkap karena korban melapor ke polisi. Korban tindakan McGregor itu adalah Ahmed Abdirzak.
Ahmed Abdirzak mengakui dirinya memang ingin meminta foto bersama dengan McGregor.
Baca juga: Presiden UFC Beri Lampu Hijau, Duel Ulang McGregor Vs Mayweather Segera Terwujud?