KOMPAS.com - Maurizio Sarri menilai semua pertandingan yang dijalani Juventus setelah pademi berjalan aneh.
Juventus memang sedang tidak konsisten. Sejak Liga Italia kembali pasca-pandemi, Si Nyonya Besar sulit meraih hasil maksimal.
Dari sembilan laga yang telah dijalani, Juventus hanya mampu meraup empat kemenangan.
Sisanya, I Bianconeri - julukan Juventus - menelan dua hasil imbang dan dua kekalahan.
Terbaru, Juventus takluk 1-2 dari tuan rumah Udinese di Dacia Arena, Jumat (24/7/2020) dini hari WIB.
Baca juga: Jadwal Liga Italia Malam Ini, AC Milan Bisa Bantu Juventus Kunci Scudetto?
Kekalahan tersebut memang tidak menggoyahkan posisi Juventus di puncak klasemen Liga Italia.
Namun, mereka jadi tidak bisa mengunci gelar juara Serie A musim ini pada pekan ke-35.
Hasil-hasil yang diterima Juventus belakangan ini membuat pelatih Maurizio Sarri heran.
Allenatore 61 tahun itu menilai semua pertandingan yang dijalani Juventus setelah pandemi berjalan aneh.
Namun, Sarri tidak ingin mencari alasan. Ia mengatakan bahwa Juventus harus belajar dari hasil buruk yang diterima.
Baca juga: Perjalanan I Love You 3000 Juventus dan Liga Italia Belum Sempurna
"Pertandingan berjalan sangat aneh setelah lockdown. Segalanya berubah begitu cepat, ujar Sarri, seperti dilansir dari Football Italia.
"Kami harus mengambil pelajaran dari jadwal padat ini dan tetap mempertahankan bentuk terbaik," imbuhnya.
Juventus saat ini telah mengoleksi 80 poin dari 35 pertandingan. Mereka unggul enam poin dari Atalanta di peringkat kedua.
Meskipun gagal mengunci gelar pekan ini, Juventus bisa memastikannya pada giornata 36.
Cristiano dkk akan menjamu Sampdoria di Stadion Allianz, Senin (27/7/2020) dini hari WIB.
Baca juga: Juventus Tunda Pesta Juara, Cristiano Ronaldo Gagal Ukir Rekor
Kemenangan akan membuat Juventus meraih scudetto ke-36 mereka sepanjang klub
Namun, trofi juara bisa jatuh ke tangan Juventus lebih cepat, andai Atalanta kalah dari AC Milan nanti malam atau, Sabtu (24/7/2020) dini hari WIB.
Skenario tersebut akan membuat Atalanta hanya bisa memiliki poin maksimal 80, atau sama dengan yang dimiliki Juventus sekarang.
Jika poin imbang terjadi hingga akhir musim, Juventus tetap keluar sebagai juara karena unggul head-to-head atas Atalanta (3-1, 2-2).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.